Arab Saudi Kirim Astronot Perempuan Muslim ke ISS

Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS).
Sumber :
  • Asgardia.Space

VIVA Digital – Arab Saudi mengumumkan pengiriman astronot perempuan Muslim Rayyanah Barnawi ke Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) pada kuartal II 2023.

Hadirkan Inovasi Teknologi Terkini, Ratusan Perusahaan Hadir di Jade 2024

Melansir laman spa.gov.sa, pengiriman ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan nasional dalam penerbangan luar angkasa yang diarahkan untuk melayani umat manusia dan memanfaatkan peluang yang menjanjikan yang ditawarkan oleh industri ruang angkasa.

Ilustrasi: Astronot di Stasiun Ruang Angkasa

Photo :
  • NASA|Space.com
Seperti Roberto Mancini, Herve Renard Terancam Jadi Tumbal Timnas Indonesia

Selain itu, pengirimian astronot juga sebagai bentuk kontribusi pada penelitian ilmiah dalam banyak aspek, seperti kesehatan, kesinambungan, dan teknologi luar angkasa.

Para astronot, yaitu Rayyanah Barnawi & Ali AlQarni akan bergabung dengan awak misi luar angkasa AX-2. Penerbangan luar angkasa akan dijadwalkan dari Amerika Serikat ke Stasiun Luar Angkasa Internasional.

Integrasi Teknologi dan Pendidikan untuk Mendongkrak Kualitas SDM

Selain itu, Program Penerbangan Luar Angkasa Saudi mencakup pelatihan dua astronot lagi, yakni Mariam Fardous dan Ali Al Gamdi. Ketua Komisi Luar Angkasa Saudi, Abdullah Bin Amer Al Swaha, membenarkan bahwa Pemerintah Saudi ingin memberikan dukungan tak terbatas untuk program luar angkasa.

Melalui program ini, Saudi mengaktifkan inovasi ilmiah di penerbangan dan antariksa, meningkatkan kemampuan untuk melakukan penelitian sendiri secara mandiri yang akan berdampak positif pada masa depan industri dan negara.

Kemudian alasan ada alasan lain yaitu meningkatkan minat lulusan di bidang sains, teknologi, teknik, dan matematika (STEM), serta kembangkan sumber daya manusia dengan bakat dan keterampilan menarik yang diperlukan.

Selain itu, Mohammed Bin Saud Al-Tamimi, CEO Komisi Luar Angkasa Saudi, mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada pimpinan atas dukungan dan pemberdayaan komisi tersebut, yang telah mengurangi hambatan dan tantangan serta memungkinkan lompatan besar Saudi ke dalam sektor luar angkasa.

Ilustrasi baju astronot.

Photo :
  • Spacenews

Penerbangan luar angkasa adalah simbol keunggulan negara dan daya saing global di berbagai bidang seperti teknologi, teknik, penelitian, dan inovasi.

Misi ini juga bersejarah karena akan menjadikan Saudi salah satu dari sedikit negara di dunia yang membawa dua astronot berkebangsaan sama ke Stasiun Luar Angkasa Internasional secara bersamaan.

Komisi Luar Angkasa Saudi juga menyatakan bahwa program ini bekerja sama dengan sekelompok entitas, yang dipimpin oleh Kementerian Pertahanan, Kementerian Olahraga, Otoritas Umum Penerbangan Sipil dan Rumah Sakit Spesialis dan Pusat Penelitian King Faisal.

Selain mitra internasional seperti Axiom Space, yang berspesialisasi dalam penerbangan luar angkasa manusia dan pengembangan infrastruktur luar angkasa di AS.

Astronot arab saudi

Photo :
  • Twitter Arab News

Perlu juga mencatat bahwa Komisi Luar Angkasa Saudi sebelumnya telah meluncurkan Program Penerbangan Luar Angkasa Saudi.

Penerbangan ini merupakan tonggak integral dari program komprehensif yang bertujuan untuk melatih dan memenuhi persyaratan warga Saudi yang berpengalaman melakukan penerbangan luar angkasa manusia, melakukan eksperimen ilmiah, berpartisipasi dalam penelitian internasional, dan misi terkait ruang angkasa di masa depan yang berkontribusi pada Visi Kerajaan 2030.

ETH Zurich - Swiss Federal Institute of Technology

Pintu Universitas di Eropa Mulai Tertutup Bagi Mahasiswa Tiongkok

Mahasiswa Tiongkok, menurut media Jerman, terlibat dalam pekerjaan penelitian yang mungkin memiliki potensi penerapan di dunia militer.

img_title
VIVA.co.id
22 November 2024