Anak Usaha Telkom Tancap Gas di 2023

Direktur Utama Digiserve Ahmad Hartono.
Sumber :
  • Tangkapan layar

VIVA Tekno – Anak usaha Telkom Indonesia, Digiserve, mencatat pertumbuhan dari aspek bisnis, pelayanan, dan operasional pada tahun lalu.

Transformasi Digital Bukan Lagi Sekadar Opsi

Direktur Utama Digiserve Ahmad Hartono mengaku berhasil mengakselerasi pertumbuhan melalui inovasi produk dan layanan pascatransformasi.

Dukungan kuat dari Telkom Group membuat Digiserve percaya diri dalam memenuhi kebutuhan pasar dan bisnis ICT Managed Solutions di Indonesia.

BRI dan Artajasa Hadirkan Inovasi Cardless Withdrawal, Penarikan Tunai Tanpa Kartu

"Kami berkomitmen untuk terus bersinergi dan berkolaborasi sehingga memudahkan perusahaan mencapai target," katanya, dalam konferensi pers virtual, Kamis, 9 Februari 2023.

Dari sisi manajemen, Digiserve mengangkat Bungaran Adil P Siagian sebagai Direktur Penjualan dan Operasional serta Buddy Restiady sebagai Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko di sepanjang 2022.

BRI dan Artajasa Luncurkan Fitur Cardless Withdrawal, Transaksi Tanpa Kartu Kini Lebih Mudah

Saat ini, menurut Hartono, pihaknya didukung oleh talenta-talenta yang mumpuni dan memiliki lebih dari 200 sertifikat bertaraf internasional, dan telah melayani lebih dari 200 pelanggan.

"Kami juga sudah meraih ISO-20000 untuk manajemen layanan dan ISO-27001 untuk manajamen keamanan informasi. Ini menandakan bahwa sistem manajemen kualitas dan keamanan informasi Digiserve telah diakui dan diterima secara internasional yang sesuai dengan standar yang ditetapkan," ungkap dia.

Bukan itu saja. Hartono menuturkan bahwa Digiserve fokus pada dua produk portofolio utama, yaitu Managed Network and Security Services, yang terdiri dari Local Area Network (LAN), Wide Area Network (WAN), Wireless Local Area Network (WLAN), Network Security, serta Value Added Services (VAS).

Lalu, Managed Digital Productivity, yang terdiri dari Integrated Management Platform, Unified Communication and Collaboration, dan Professional Services.

"Komitmen kami adalah untuk memahami bahwa perusahaan dan institusi di Indonesia berambisi untuk mempercepat proses transformasi digital," jelasnya. Pada kesempatan yang sama, Bungaran memaparkan proyeksi tren ICT Managed Services di 2023.

Menurutnya, segmen enterprise semakin terbuka dengan kolaborasi dan kemitraan, mendukung proses transformasi digital, sehingga pengeluaran ICT pada IT services terus meningkat, termasuk kebutuhan terhadap solusi managed services.

Ia menjelaskan program utama Digiserve tahun ini dengan strategi SPRINT yang mencakup enam program utama, yaitu Strengthening Business Sustainability, Pursuing to New Market, Robust the Fundamental of Business, Innovation in Motion, Nurturing Business Growth, dan Trusted Partner in Managed Services.

"Namun demikian, pertumbuhan dari lini bisnis lainnya pun ditargetkan bisa meningkat seiring dengan pengembangan produk-produk yang bisa menjadi new engine growth bagi perusahaan. Sama seperti Service Management Platform (SMP) yang baru saja diluncurkan tahun lalu," tutur Bungaran.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya