Ketagihan Aplikasi Kencan Bikin Depresi

Aplikasi kencan.
Sumber :
  • U-Report

VIVA Digital – Aplikasi kencan atau dating apps telah menjadi cara populer untuk para jomblo menemukan cinta di dunia modern.Tetapi para peneliti telah memperingatkan bahwa kebanyakan orang yang menggunakan aplikasi kencan seperti Tinder, Bumble, dan Hinge dan lainnya telah kecanduan, menghabiskan rata-rata 55 menit untuk “swiping” setiap hari.

Tak Cuma Picu Kanker, Terlalu Banyak Konsumsi Gula Bisa Sebabkan Depresi?

Sebuah studi menemukan bahwa 39% pengguna aplikasi kencan mengecek aplikasi mereka segera setelah mereka bangun tidur di pagi hari sementara 48% memainkan dating app sebelum tidur. Para ahli mengatakan aplikasi tersebut memiliki dampak 'parah' pada kesehatan mental dengan 70% lajang merasa cemas atau tertekan setelah menggunakannya.

Penelitian tersebut, dilansir dari Daily Mail, yang dilakukan oleh situs kencan eHarmony yang melibatkan 1.000 orang, juga menemukan 44% pengguna menginginkan hubungan kasual, sementara 27% wanita menggunakan aplikasi untuk mendapatkan ego boosting atau dorongan ego yang tinggi. Rata-rata orang memiliki enam percakapan pada waktu yang sama, sementara satu dari sepuluh memiliki lebih dari 15 percakapan.

Siapa Sangka? Ngemil Bisa Jadi Obat Depresi, Ini Rahasianya!

Tinder.

Photo :
  • News07trends

Dr Martin Graff, seorang psikolog di eHarmony, menyarankan untuk memantau waktu yang dihabiskan untuk bermain aplikasi kencan tersebut dan membatasi jumlah percakapan. 

Jaksa Agung Sebut Kasus Pengguna Narkoba Tidak Perlu Sampai ke Pengadilan

Hampir setengah dari lajang yang menggunakan aplikasi (44%) melaporkan merasa “tidak cukup baik” untuk orang yang cocok dengan mereka, sementara 39% merasa tidak diinginkan.

Banyak orang lajang di aplikasi sengaja menyesatkan kecocokan dengan profil kencan mereka, dengan seperlima mengaku menggunakan foto lama dan satu dari sepuluh berbohong tentang tinggi badan atau usia mereka.

Lebih lanjut, satu dari sepuluh (8%) bahkan berbohong tentang memiliki anak dan 5% tidak lajang.

Salah satu aplikasi kencan online, Tinder.

Photo :
  • Her.ie

Dr Graff berkata: “Karena teknologi telah menjadi semakin lazim dalam hidup kita, kita melihat jenis baru kecanduan internet dalam bentuk aplikasi kencan, dengan pengguna sering tidak menyadari bahwa mereka kecanduan,” kata Graff menjelaskan. 

Lebih lanjut, “Yang menjadi perhatian saya adalah dampaknya terhadap kesehatan mental mereka. Ada beberapa hal yang sangat sederhana yang dapat Anda lakukan ketika datang ke kencan online untuk mengelola ini dengan lebih baik, seperti memantau berapa banyak waktu yang Anda habiskan untuk aplikasi kencan, ketika Anda menggunakannya dan memperhatikan berapa banyak orang yang Anda ajak bicara. untuk pada satu waktu.” tutupnya. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya