Google Panas dengan Microsoft
- Google.
VIVA Tekno – Google sedang mengerjakan pesaing ChatGPT yang mereka namanya sebagai 'Bard'. CEO Google, Sundar Pichai baru saja mengumumkan proyek tersebut dalam posting blog.
Ia menggambarkan alat tersebut sebagai 'layanan AI percakapan eksperimental' yang akan menjawab pertanyaan pengguna dan mengambil bagian dalam percakapan.
Perangkat lunak ini akan tersedia untuk sekelompok 'penguji tepercaya' sebelum tersedia lebih luas untuk umum dalam beberapa minggu mendatang.
Tidak jelas kemampuan apa yang akan dimiliki Bard, tetapi tampaknya chatbot akan sama bebasnya dengan OpenAI ChatGPT.
Tangkapan layar mendorong pengguna untuk mengajukan pertanyaan praktis kepada Bard, seperti bagaimana merencanakan baby shower atau makanan apa yang bisa dibuat dari daftar bahan untuk makan siang.
"Bard dapat menjadi pelampiasan kreativitas dan landasan peluncuran untuk rasa ingin tahu, membantu Anda menjelaskan penemuan baru dari Teleskop Luar Angkasa James Webb NASA kepada anak berusia 9 tahun, atau mempelajari lebih lanjut tentang striker terbaik dalam sepak bola saat ini," tulisnya.
Sundar Pichai juga mencatat bahwa Bard memanfaatkan informasi dari web untuk memberikan tanggapan segar dan berkualitas tinggi yang menunjukkan bahwa Bard dapat menjawab pertanyaan tentang peristiwa terkini.
Pengumuman yang terburu-buru dan kurangnya informasi tentang Bard jadi 'kode merah' Google yang melihat popularitas dari rivalnya. Meskipun teknologi yang mendasari ChatGPT tidak revolusioner, OpenAI membuat sistem ini tersedia secara bebas di web.
Efeknya seismik dengan diskusi tentang dampak ChatGPT pada pendidikan, pekerjaan, dan masa depan pencarian internet, sebagaimana dikutip dari laman The Verge, Rabu, 8 Februari 2023.
Microsoft yang telah menginvestasikan miliaran dolar ke dalam OpenAI juga memanfaatkan momen tersebut. Perusahaan dikatakan mengintegrasikan ChatGPT ke dalam mesin pencari Bing serta produk lain dalam rangkaian perangkat lunak perkantorannya.
Meskipun Google memiliki keahlian mendalam dalam jenis AI yang mendukung ChatGPT, perusahaan sejauh ini telah mengambil pendekatan yang lebih hati-hati untuk berbagi alatnya dengan publik.
Google sebelumnya membuat LaMDA, model bahasa yang mendukung Bard tersedia melalui aplikasi AI Test Kitchen. Namun versi ini sangat terbatas, hanya mampu menghasilkan teks yang terkait dengan beberapa kueri.