Kastil Bersejarah Usia 2.000 Tahun Hancur akibat Gempa Turki
VIVA Digital – Sebuah kastil berusia 2.000 tahun yang dibangun saat Kekaisaran Romawi dan, yang hingga Senin lalu telah teruji oleh waktu, kini telah hancur akibat gempa besar yang mengguncang Turki.
Kastil indah tersebut terletak di puncak bukit di tenggara Turki, bernama Kastil Gaziantep, yang dibangun pada abad ke-2 dan ke-3 sebelum kini menjadi museum yang cukup populer di Turki.Â
Tetapi pada 6 Februari 2023, dua gempa berkekuatan lebih dari 7 melanda wilayah tersebut, menewaskan lebih dari 7.000 orang di Turki dan Suriah, dengan jumlah korban tewas diperkirakan akan meningkat.
Foto-foto yang mengerikan menunjukkan akibat gempa, yang menampilkan kastil dalam reruntuhan, dengan banyak temboknya yang runtuh dan hancur, puing-puing juga berserakan di jalan.Â
Hingga gempa terjadi, kastil tersebut berfungsi sebagai Museum Panorama Pertahanan dan Kepahlawanan Gaziantep. Museum, yang terselip di dinding kastil, mengenang pertahanan kota tahun 1920 melawan Prancis.
Kastil memainkan peran penting selama perang kemerdekaan Turki di awal abad ke-20.
Unik karena bentuknya yang tidak beraturan dan memiliki 12 menara (dikelilingi oleh parit pada satu titik), kastil ini bertahan dari berbagai invasi, renovasi, dan perubahan rezim selama ribuan tahun, menjadi saksi sejarah Turki.Â
Setelah Kekaisaran Ottoman merebut kastil pada tahun 1516, kastil tersebut kehilangan signifikansi militernya, tetapi mempertahankan statusnya sebagai situs bersejarah dan objek wisata penting selama berabad-abad sejak itu.
Seismolog Geologi mengatakan gempa berkekuatan 7,8 terjadi pada pukul 04:17 waktu setempat (01:17 GMT) di kedalaman 17,9 km (11 mil) di dekat kota Gaziantep. Gempa pertama adalah salah satu yang terbesar yang pernah tercatat di Turki.
Gempa kedua, dipicu oleh yang pertama, berkekuatan 7,5, dan pusat gempa berada di distrik Elbistan di provinsi Kahramanmaras.
Selain Kasil Gaziantep, ribuan bangunan di kedua negara telah runtuh, dan beberapa video menunjukkan saat gedung hancur terjatuh, saat para warga berlarian mencari perlindungan. Banyak bangunan yang dulunya setinggi 12 lantai kini rata dengan tanah, jalan-jalan hancur, dan ada gunungan puing yang sangat besar.