Flu Burung Kian Mengkhawatirkan

Ilustrasi flu burung.
Sumber :
  • Antara FOTO.

VIVA Tekno - Para ahli telah mengubah bahwa pemndeteksian flu burung baru-baru ini pada mamalia termasuk rubah, berang-berang, cerpelai, anjing laut bahkan beruang grizzly masuk dalam sesi memprihatinkan. Tetapi mereka menekan bahwa virus tersebut harus bermutasi secara signifikan untuk dapat menyebar di antara manusia.

Sejak akhir 2021, Eropa dilanda wabah flu burung terburuk yang pernah terjadi, dengan Amerika Utara dan Selatan juga mengalami wabah parah.

Hal ini menyebabkan pemusnahan puluhan juta unggas peliharaan di seluruh dunia di mana banyak di antaranya yang terjangkit virus H5N1. Wabah global juga bertanggung jawab atas kematian puluhan ribu burung pembohong.

Tom Peacock, seorang ahli virologi di Imperial College London mengatakan bahwa itu merupakan panzootik, pandemi di antara burung, melansir dari situs Science Alert, Selasa, 7 Februari 2023.

"Kami tidak sepenuhnya yakin mengapa itu terjadi sekarang, tapi kami pikir ini mungkin didorong oleh jenis H5N1 yang sedikit berbeda, yang menyebar dengan sangat efektif pada burung liar yang bermigrasi," kata Peacock.

Ilustrasi flu burung lewat unggas

Photo :
  • Times of India

Sangat jarang kasus flu burung menular ke mamalia dan lebih jarang lagi manusia tertular virus yang berpotensi mematikan itu.

Pada hari Kamis, Badan Keamanan Kesehatan Inggris mengatakan bahwa seekor rubah baru-baru ini dinyatakan positif terkena H5N1.

Ini bergabung dengan delapan rubah dan berang-berang yang dites positif di Inggris tahun lalu, yang semuanya memiliki mutasi PB2.

Peacock mengatakan bahwa mutasi ini memungkinkan virus bereplikasi lebih baik dalam sel mamalia.

Tetapi mutasi lebih lanjut bisa menyebabkan pandemi flu pada manusia. Prancis mengumumkan minggu lalu bahwa seekor kucing telah dimatikan setelah dinyatakan positif H5N1.

Kemudian bulan lalu, layanan taman negara bagian Montana AS mengatakan tiga beruang grizzly yang terkena flu burung telah disuntik mati. Semua mamalia ini diduga memakan unggas yang terinfeksi.

Pemusnahan Wabah Flu Burung

Photo :
  • VIVAnews/Tri Saputro

Paul Wigley, seorang profesor ekosistem mikroba hewan di Universitas Bristol Inggris, mengatakan bahwa sementara tidak ada penularan dalam populasi mamalia di mana risiko terhadap manusia tetap rendah.

Namun dua infeksi skala besar baru-baru ini telah menimbulkan kekhawatiran bahwa flu burung berpotensi menyebar di antara mamalia.

Profil Robby Adriansyah, Petugas Lapas yang Viralkan Napi Pesta Sabu di Lapas Tanjung Raja

Salah satunya adalah wabah H5N1 dengan mutasi PB2 di sebuah kastil Spanyol pada bulan Oktober yang menyebabkan pemusnahan lebih dari 50.000 cerpelai.

Penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Eurosurveillance bulan lalu mengungkapkan temuannya menunjukkan bahwa penularan virus ke cerpelai lain mungkin telah terjadi di tempat yang terkena dampak.

Deretan Penyakit Ini Bisa Mewabah di Lingkungan Sekolah, Orangtua dan Guru Harus Waspada!

Penularan antar cerpelai belum dikonfirmasi di mana saat ini sedang dilakukan penelitian lebih lanjut. Kematian massal sekitar 2.500 anjing laut yang terancam punah, yang ditemukan di sepanjang pantai Laut Kaspia Rusia bulan lalu juga menimbulkan kekhawatiran.

Seorang peneliti di Universitas Negeri Dagestan Rusia, Alimurad Gadzhiyev, mengatakan bahwa sampel awal dari anjing laut diuji positif untuk flu burung, menambahkan bahwa mereka masih mempelajari apakah virus menyebabkan kematian.

Brigjen Alfred Papare Dimutasi jadi Kapolda Papua Tengah, Brigjen Haribowo Kapolda Papua Barat Daya
Ilustrasi malvare/virus/keamanan siber.

7,9 Juta Perangkat di Indonesia Terinfeksi Virus

Indonesia mengalami jumlah insiden ancaman lokal sebesar 7,954,823 kasus.

img_title
VIVA.co.id
28 November 2024