F-22 Raptor, Jet Tempur Siluman AS Tembak Jatuh Balon Mata-mata China
- Nikkei Asia
VIVA Tekno – Balon mata-mata China telah dihancurkan Amerika Serikat (AS). Sebuah jet tempur siluman F-22 Raptor menghancurkan pesawat nirawak tersebut pada Sabtu, 4 Februari lalu waktu setempat, dengan Rudal Sidewinder dan langsung hancur dengan satu kali tembakan, menurut pejabat militer AS.
Balon mata-mata China ini berada di atas Samudra Atlantik, tepat di lepas pantai Carolina Selatan. Itu terbang di ketinggian 60.000 kaki hingga 65.000 kaki (18.300 hingga 19.800 meter).
Sedangkan, jet tempur siluman F-22 Raptor berada di sekitar 58.000 kaki (17.700 m), ungkap Departemen Pertahanan AS (Pentagon).
Menurut situs Space, Senin, 6 Februari 2023, sebagai gambaran pesawat komersial terbang pada ketinggian rata-rata sekitar 35.000 kaki (10.700 m).
Militer AS pertama kali mendeteksi pesawat nirawak itu pada 28 Januari, ketika memasuki wilayah udara nasional di dekat Pulau Aleutian Alaska, menurut laporan Pentagon.
Balon mata-mata China itu berlayar dari Alaska ke Kanada, menyeberang kembali ke Amerika Serikat (AS) melewati Idaho, lalu melanjutkan perjalanan ke tenggara melewati jantung negara itu.
Pada Rabu, 1 Februari 2023, Presiden AS Joe Biden memerintahkan militer untuk mengeluarkan balon segera setelah tindakan ini dapat dilakukan dengan aman, tanpa membahayakan siapa pun. Kesempatan itu datang pada Sabtu pekan lalu, ketika pesawat meninggalkan terra firma di belakang Negara Bagian Palmetto.
Sisa-sisa pesawat jatuh sekitar 6 mil (10 kilometer) di lepas pantai Carolina Selatan, ke dalam air sekitar 47 kaki (14 m). Kata pejabat militer, puing yang jatuh ke perairan dangkal akan dianalisis untuk mengungkapkan rincian teknologi mata-mata China.
“Saya juga akan mencatat, meskipun kami mengambil semua langkah yang diperlukan untuk melindungi dari pengumpulan informasi sensitif balon mata-mata China, penerbangan balon pengawas di atas wilayah AS memiliki nilai intelijen bagi kami,” kata seorang pejabat pertahanan senior Pentagon yang tidak disebutkan namanya.
Tapi dia tidak menjelaskan lebih detail, tetapi badan tersebut akan mempelajari dan meneliti balon mata-mata itu beserta peralatannya.
Pejabat China telah meminta maaf atas serbuan pesawat, terdiri dari rangka yang dilengkapi panel surya yang digantung di bawah balon putih besar.
Mereka juga mengklaim bahwa itu adalah pesawat yang mempelajari cuaca. Itu tidak berbahaya dan tersesat ke wilayah udara AS secara tidak sengaja karena angin. Tapi pejabat Pentagon yang tidak disebutkan namanya tidak mempedulikannya.
"Ini adalah balon mata-mata China. Balon pengintai ini dengan sengaja melintasi Amerika Serikat (AS) dan Kanada, dan kami yakin balon itu berupaya memantau situs militer yang sensitif," imbuhnya.
Pejabat itu juga mengatakan bahwa balon mata-mata China terbang di atas bagian benua AS, setidaknya tiga kali selama pemerintahan pendahulu Biden sebagai presiden, Donald Trump.