Milenial Suka Cemas saat Telepon Berdering
- U-Report
VIVA Tekno – Telephobia adalah ketakutan akan percakapan melalui telepon dan merupakan gangguan kecemasan sosial yang sangat umum. Gangguan kecemasan bahkan lebih umum di kalangan milenial, dengan survei tahun 2019 di Inggris menemukan 76 persen milenial dan 40 persen baby boomer merasa cemas saat mendengar telepon mereka berdering.
Mayoritas generasi milenial terlalu cemas untuk melakukan panggilan telepon pada seseorang yang dekat dengannya untuk melakukan suatu kegiatan yang bermakna.
Salah satu penelitian menemukan bahwa 81 persen generasi milenial mengalami kecemasan sebelum mereka dapat melakukan panggilan telepon.
Mengutip dari situs Sputnik News, Rabu, 1 Februari 2023, padahal percakapan di telepon dapat membantu seseorang merasa tidak terlalu kesepian, dan membantu kaum muda berhubungan kembali dengan orang lain.
Menurut Study Finds, kecemasan dan depresi meningkat di kalangan dewasa muda yang merasakan efek negatif kesepian selama pandemi Covid-19 lebih banyak daripada kelompok usia lainnya.
Sebuah studi yang dilakukan antara Oktober 2020 hingga Februari 2021 menemukan bahwa daerah dengan konsentrasi orang berusia 16 hingga 24 tahun yang lebih banyak memiliki tingkat kesepian yang lebih tinggi.
Pembelajaran jarak jauh dapat diterapkan di beberapa lingkungan ketika sekolah ditutup dan beberapa anak muda masih memiliki teknologi seperti komputer dan ponsel sebagai alat yang tersedia untuk berhubungan kembali dengan orang yang mereka cintai. Namun tidak semua bentuk media komunikasi meningkatkan kesehatan mental seseorang.
Bahkan sebelum pandemi, sebuah studi tahun 2018 oleh BBC menemukan 40 persen anak usia 16 hingga 24 tahun dilaporkan merasa kesepian.
Tetapi bentuk komunikasi tertentu melalui telepon dapat meringankan perasaan kesepian itu.
Satu studi menemukan bahwa interaksi media yang menggabungkan suara seseorang seperti obrolan video, panggilan telepon, atau klip suara dapat menciptakan ikatan sosial yang lebih kuat jika dibandingkan dengan SMS atau email.Â
Studi ini juga menemukan bahwa komunikasi berbasis suara tidak lebih tidak nyaman daripada komunikasi berbasis teks.
Percakapan berbasis teks juga dapat menimbulkan kebingungan dan kesalahpahaman karena tidak memungkinkan orang untuk bertanya atau menjawab pertanyaan secara real time. Bentuk komunikasi berbasis teks juga dapat mempersulit orang untuk menyampaikan nada pesan mereka.
Namun agar seseorang dapat meningkatkan kesehatan mentalnya dan mengurangi perasaan kesepian, panggilan telepon harus dilakukan dengan seseorang yang memiliki hubungan yang bermakna baik dengan teman, pasangan, atau anggota keluarga.
John Cacioppo, seorang ahli saraf sosial, menekankan bahwa mereka yang kesepian temgah mencari hubungan yang bermakna dengan orang lain. Jadi panggilan telepon singkat dan terpisah tidak akan membantu meringankan perasaan kesepian tersebut dibandingkan dengan yang menarik atau intim.