Penampakan Ponsel Coca-Cola Racikan Realme
- Twitter Mukul Sharma
VIVA Tekno – Dalam beberapa tahun terakhir, nama-nama besar di industri makanan dan minuman ditemukan terpasang pada perangkat ponsel Android. Misalnya seperti KFC pada tahun 2017 yang menyematkan namanya di perangkat Huawei yang memiliki citra Kolonel Sanders.
Bahkan sebelumnya, pada tahun 2015, Pepsi memperkenalkan ponsel cerdasnya sendiri yang disebut Pepsi P1, perangkat yang tidak terlihat buruk menurut sebagian besar standar pada saat itu.
Sekarang, hampir satu dekade kemudian, saingan terdekatnya tampak mengikuti. Ponsel bermerek minuman edisi khusus berikutnya mungkin akan datang dari Coca-Cola yang bekerja sama dengan Realme.
Pembuat ponsel China itu telah memposting tentang apa yang tampak seperti ponsel bertema Cola, menunjukkan bahwa ada sesuatu yang 'mendesis' di Realme.
Itu terjadi beberapa hari setelah kebocoran smartphone bermerek Coca-Cola muncul di web, berkat sumber seperti Ice Universe dan Mukul Sharma.
Seperti yang terlihat pada teaser yang diposting di Twitter, sepotong lempengan dikelilingi gelembung soda merah yang cocok dengan skema warna Coca-Cola.
Sharma mengklaim bahwa ponsel tersebut akan memulai debutnya pada kuartal pertama di India, meskipun tidak jelas apakah ini akan menjadi model Realme yang diganti mereknya atau ponsel yang benar-benar baru.
Ada desas-desus bahwa perangkat yang akan datang itu menjadi versi rebranding dari Realme 10 Pro, melansir dari laman Android Police, Senin 30 Januari 2023.
Ini masuk akal mengingat mashup smartphone sebelumnya yang pada dasarnya adalah model yang diulang. Realme menyebut bahwa ini akan mengemas lembar spesifikasi yang layak, dengan chipset Snapdragon 695, kamera utama 108MP, dan layar LCD IPS 6,72 inci dengan kecepatan refresh 120Hz.
Belum ada informasi resmi tentang ketersediaannya, tetapi seperti perangkat Realme lainnya, ini tidak akan dikirimkan untuk pasar Amerika Serikat.
Gaza Cola, Alternatif Soda yang Diciptakan untuk Mendukung Kebebasan Palestina
Minuman ini diciptakan sebagai bentuk tanggapan terhadap perusahaan-perusahaan besar yang mendukung kekerasan terhadap rakyat Palestina.
