AS Kompori Jepang dan Belanda untuk Jegal China

Amerika Serikat (AS) vs China di luar angkasa.
Sumber :
  • The Mirror

VIVA Tekno – Amerika Serikat telah mencapai kesepakatan dengan Jepang dan Belanda untuk membatasi akses China ke teknologi pembuatan chip semikonduktor canggih, menurut laporan dari orang yang mengetahui masalah tersebut.

Bursa Asia Fluktuatif saat Investor Tunggu Data Penting dari China dan Jepang Pekan Ini

Laporan itu mengatakan bahwa beberapa perusahaan utama di Jepang dan Belanda, sebagai bagian dari perjanjian tersebut, akan menerapkan beberapa langkah kontrol ekspor AS yang diadopsi Amerika Serikat pada bulan Oktober.

Perjanjian baru itu akan membatasi akses China ke teknologi semikonduktor dari perusahaan Belanda ASML dan perusahaan Jepang Nikon Corp serta Tokyo Electron Ltd., menurut situs Sputnik News, Sabtu, 28 Januari 2022.

Kangen Tanah Air, Prabowo Ingin Segera Pulang

Perdana Menteri Belanda Mark Rutte, menurut laporan mengatakan pada hari sebelumnya bahwa tidak jelas apakah Belanda akan mengungkapkan rincian tentang perjanjian tersebut.

Perang Teknologi China dan Amerika Serikat (AS).

Photo :
  • Asia Times
Perang Bintang AS dan China

Pada bulan Desember terdapat laporan bahwa Jepang dan Belanda pada prinsipnya setuju untuk menegakkan beberapa kontrol AS dalam mengekspor mesin pembuat chip canggih ke China.

Menurut laporan tersebut, kedua negara diperkirakan akan melarang penjualan mesin yang mampu memproduksi chip berukuran 14 nanometer atau lebih ke China.

Pada bulan Oktober, pemerintahan Biden memperluas kontrol pada ekspor teknologi semikonduktor AS ke China untuk membatasi kemampuan Beijing membuat microchip kelas atas tertentu yang digunakan dalam aplikasi militer. Beijing membawa masalah ini ke Organisasi Perdagangan Dunia (WTO), mengajukan gugatan menantang kontrol ekspor AS.

VIVA Militer: Penduduk Gaza, Palestina, korban serangan militer Israel

Palestina: Israel Menerjemahkan Dukungan Terus-menerus AS Jadi Pembantaian Genosida

Otoritas Palestina menuding pemerintahan AS bertanggung jawab atas berlanjutnya pertumpahan darah di Gaza di tengah serangan mematikan Israel terhadap wilayah tersebut.

img_title
VIVA.co.id
18 November 2024