5 Hal yang Pernah Ditemukan Peneliti di Bulan, Ada Air hingga Emas

Ilustrasi kehidupan di Bulan.
Sumber :
  • U-Report

VIVA Digital – Bulan adalah satelit alami Bumi satu-satunya yang juga merupakan satelit terbesar kelima dalam Tata Surya. Dilihat dari bumi, bulan memiliki pesona indah dan menawan.

Namun, tahukah Anda bahwa ada hal menakjubkan tentang bulan yang mungkin belum Anda ketahui. Mengutip dari Live Science, Kamis, 26 Januari 2023, berikut temuan ilmiah terbaru dan menarik tentang bulan.

1. Terdapat air di bulan

Foto ilustrasi asteroid menghantam bulan

Photo :
  • Daily Mail

Data dari Lunar Reconnaissance Orbiter (LRO) NASA mengarah pada penemuan air di bulan. Penemuan baru-baru ini yang disebut Proyek Pemetaan Alpha Lyman (LAMP) berhasil membuat para ilmuwan melihat lebih dekat air di permukaan bulan. 

LAMP telah mengungkapkan bahwa molekul air di bulan bergerak mengelilingi bulan saat permukaan bulan menghangat. Air akan mengapung sampai cuaca di bulan berubah menjadi dingin sehingga membuat air mengendap kembali ke permukaan. 

Penemuan air di bulan tentu menjadi angin segar bagi para peneliti. Sebab selain hanya untuk minum, laporan tersebut mengatakan bahwa air di bulan dapat dimanfaatkan untuk bahan bakar roket, sehingga ilmuwan tak perlu membawa bahan bakar dari bumi.

2. Gumpalan logam yang sangat besar

Selain air, para peneliti dikabarkan juga sempat mendeteksi adanya logam raksasa yang bersarang di mantel bulan.

Menurut sebuah studi tentang gumpalan misterius, yang diterbitkan 5 April di jurnal Geophysical Research Letters, logam tersebut kemungkinan memiliki berat sekitar 2,4 kuadriliun ton (2,18 triliun kilogram). 

Para peneliti tidak yakin bagaimana gumpalan logam raksasa ini terperangkap di bawah permukaan bulan. Mereka menerka-nerka itu adalah asteroid besi-nikel yang menabrak bulan sekitar 4 miliar tahun lalu.

3. Gempa

Ilustrasi - Seismograf, alat pencatat getaran gempa.

Photo :
  • ANTARA

Para ilmuwan meninjau kembali data gempa bulan yang dikumpulkan dari tahun 1969 hingga 1977 oleh peralatan seismik pada misi bulan Apollo. 

Mereka memetakan data seismik ke satelit dari patahan dorong, atau lereng curam – tebing tangga di permukaan bulan. Formasi ini berdiri setinggi puluhan kaki dan memanjang bermil-mil, dan terlihat dalam gambar yang diambil oleh Lunar Reconnaissance Orbiter NASA. 

Para peneliti menemukan bahwa sekitar 25% dari gempa bulan kemungkinan dihasilkan oleh energi yang dilepaskan dari patahan ini, bukan oleh dampak asteroid atau aktivitas jauh di dalam bulan.

4. Terdapat emas tapi sedikit

Ilustrasi astronot yang sedang bercocok tanam di Bulan.

Photo :
  • Getty Images

Lebih lanjut, laporan tersebut mengklaim bahwa peneliti berhasil menemukan emas, platinum dan logam di bulan. Namun jumlahnya tidak terlalu banyak bahkan disebut tidak sebanyak di bumi.

Peneliti mengaku aneh pasalnya pada 4,5 miliar tahun lalu planet seukuran mars yang disebut Theia pernah menabrak bumi, di mana puing-puing ledakan tersebutlah yang membentuk bulan. 

Banyaknya kandungan logam, emas dan sejenisnya dari planet tersebut membuat ilmuwan heran, mengapa di bulan sangat sedikit ditemukan emas, logam dan sejenisnya. 

Elon Musk Akan Habis Sebelum Sampai Mars

Para peneliti menduga bahwa tarikan gravitasi bulan yang lemah dibandingkan bumi menyebabkan material hasil ledakan Theia tidak bertahan lama di bulan dan telah berserakan di luar angkasa.

5. Memiliki dua sisi yang berbeda

Citra Satelit Ungkap 12 Kawah di Pangkalan Udara Militer Israel Bekas Hantaman Rudal Iran

Ilustrasi bulan terbelah.

Photo :
  • U-Report

Bulan disebut memiliki dua sisi yang berbeda. Sisi dekat memiliki kerak yang lebih tipis dan halus, sedangkan sisi lainnya memiliki kerak lebih tebal dan banyak ditemukan  kawah tumbukan yang hampir tidak terganggu oleh aliran lava.

Ilmuwan Temukan Planet Menakjubkan di Dekat Bumi

Perbedaan tersebut telah membuat para ilmuwan bingung dalam beberapa dekade, dan dalam sebuah makalah baru, para peneliti menggunakan model untuk mengeksplorasi apa yang mungkin menjadi penjelasan untuk perbedaan mencolok itu. 

Mereka berpendapat bahwa sisi yang kasar tersebut bisa jadi merupakan hasil dari benda langit raksasa yang pernah menabrak bulan sehingga meninggalkan kawah besar di seluruh sisi dekat.

Ilustrasi kecerdasan buatan (AI).

AI Membawa Dampak Negatif bagi Bumi

Puluhan juta perangkat dibuang setiap tahun. Kemunculan AI generatif dinilai hanya akan memperburuk keadaan Bumi lantaran lebih banyak sampah elektronik berbahaya.

img_title
VIVA.co.id
26 November 2024