Facebook dan Instagram Diminta Izinkan Gambar Puting Payudara

Meta membatasi gambar puting payudara di platformnya.
Sumber :
  • EPA

VIVA Tekno – Perusahaan induk Facebook dan Instagram, Meta, telah diberitahu untuk mengakhiri larangan kontroversialnya soal payudara, menurut laman Metro, Jumat, 20 Januari 2023.

Foto Mirip 'Ciuman' Dewi Perssik-Armand Maulana yang Sebabkan Perseteruan dengan Dewi Gita

Pada Selasa lalu, dewan pengawas Meta membatalkan keputusan perusahaan untuk menghapus dua posting Instagram yang menggambarkan orang transgender dan non-biner dengan dada telanjang, mengatakan bahwa Meta perlu mengubah kebijakannya agar lebih inklusif.

Dewan yang didanai oleh Meta tetapi beroperasi secara independen, mengatakan dalam sebuah keputusan bahwa kebijakan ketelanjangan dewasa perusahaan didasarkan pada pandangan biner tentang gender, sehingga tidak jelas bagaimana aturan tersebut berlaku untuk mereka yang interseks, non-biner dan transgender.

100 Ide Konten Reels untuk Menginspirasi Kreativitasmu

Gambar yang dipermasalahkan berasal dari dua postingan Instagram dari tahun 2021 dan 2022, menampilkan pasangan bertelanjang dada dengan puting tertutup dan keterangan mereka membahas perawatan kesehatan transgender dan operasi yang menegaskan gender.

Kebijakan Meta membatasi 'gambar payudara wanita yang menyertakan puting susu' tetapi mengizinkan foto 'wanita yang aktif menyusui atau memperlihatkan payudara dengan bekas luka pasca mastektomi'.

Istana Buat Dua Akun Instagram Lembaga Kepresidenan, Ini Perbedaannya

"Pembatasan dan pengecualian aturan tentang puting perempuan sangat luas dan membingungkan, terutama karena berlaku untuk orang transgender dan non-biner," kata dewan tersebut.

Fitur Facebook, Instagram dan WhatsApp di smartphone.

Photo :
  • dw

Mereka menambahkan bahwa 'ini menciptakan kebingungan bagi pengguna dan moderator dan, seperti yang telah diakui Meta, menyebabkan konten dihapus secara salah'.

Dewan pengawasan raksasa media sosial itu terdiri dari akademisi, pakar hak asasi, dan pengacara, serta aturan tentang banding moderasi konten kontroversial, serta saran tentang kebijakan situs.

"Potensi perubahan kebijakan ini adalah kesempatan untuk membuat pernyataan menentang seksualisasi keberadaan payudara," kata William Cuthbert.

Lebih lanjut dia mengatakan perubahan akan menandakan perpindahan dari objektifikasi perempuan, dan tindakan keadilan bagi orang trans yang tubuhnya terlalu sering dibingkai secara eksplisit atau bahkan berbahaya.

"Aktivis seperti Daniel Davis Aston, yang terbunuh dalam penembakan Club Q pada Trans Day of Remembrance tahun lalu, telah berjuang agar orang trans maskulin dan non-biner tidak dilihat sebagai 'konten seksual'. Itu kenyataan bagi saya sebagai seorang trans yang ingin menjalani operasi," lanjutnya.

Pada 2019, puluhan wanita telanjang dada di luar kantor pusat Facebook dan Instagram di New York, untuk memprotes larangan puting wanita.

Kampanye yang disebut #WeTheNipple, bertujuan untuk membujuk jejaring sosial tersebut untuk mencabut larangannya yang mengizinkan wanita memposting gambar payudara mereka.

Sqqs5nBi8SE

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya