Astronot Rusia Terdampar di Luar Angkasa
- SpaceNews
VIVA Tekno – Dua kosmonot Rusia dan seorang astronot Amerika Serikat (AS) terdampar di Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) setelah masalah teknis dengan pesawat ruang angkasa Soyuz MS-22 yang seharusnya membawa mereka kembali ke Bumi.
Rusia harus meluncurkan Roket Soyuz lain untuk mengembalikannya. Sergei Prokopyev, Dmitry Petelin, dan Francisco Rubio seharusnya kembali ke Bumi dengan Soyuz MS-22 pada bulan Maret setelah misi di ISS.
Tapi, bulan lalu, kapsul asli mereka mengalami apa yang disebut kebocoran cairan pendingin, yang dilaporkan berasal dari tusukan kecil di radiator eksternal kapsul Soyuz MS-22 yang saat ini dipasang di ISS.
"Ekspedisi Sergey Prokopyev, Dmitry Petelin, dan Francisco Rubio ke ISS sedang diperpanjang. Mereka akan kembali ke Bumi dengan Soyuz MS-23. Peluncuran Soyuz MS-23 akan dilakukan pada 20 Februari 2023 dalam mode tak berawak," kata Badan Antariksa Rusia Roscosmos.
Kerusakan pada pipa radiator dilaporkan terjadi akibat meteorit, menurut badan antariksa tersebut. Roscosmos menambahkan bahwa diameter lubang kurang dari 1 milimeter.
Insiden tersebut telah menyebabkan gangguan besar bagi rencana ISS Rusia menghentikan rencana perjalanan ruang angkasa oleh kosmonotnya karena para pejabat memprioritaskan perbaikan kapsul yang bocor, yang berfungsi sebagai pod pelarian darurat bagi kru.
Ini artinya mereka terlantar jika masalah serius terus berkembang di tempat tinggal para astronot di luar angkasa, menurut laman Express, Jumat, 13 Januari 2023.
Badan Penerbangan dan Antariksa atau NASA juga sedang menimbang apakah pesawat ruang angkasa Crew Dragon SpaceX menyediakan tumpangan pulang untuk beberapa anggota awak ISS sebagai alternatif jika Rusia gagal meluncurkan Roket Soyuz lainnya.
Diperkirakan ISS menghabiskan biaya sekitar US$1,3 miliar per tahun untuk beroperasi, dan kedua negara bekerja sama untuk memperbaiki masalah saat ini terlepas dari warisan Perang Dingin dan iklim geopolitik yang melonjak.
Program Soyuz adalah program pesawat ruang angkasa manusia terpanjang dalam sejarah eksplorasi ruang angkasa, dengan penerbangan berawak pertama ke ruang angkasa terjadi pada 23 April 1967.
Pesawat luar angkasa itu umumnya berbobot tujuh ton dan berukuran panjang 7,2 meter dengan diameter 2,7 meter. Mereka membuka panel surya terbuka setelah diluncurkan dan dapat membawa hingga tiga astronot sekaligus.