Ada Kabar Baik soal Virus Zombie
- forscienceyoumonster.blogspot.com
VIVA Tekno – Seorang ahli virologi terkemuka asal Rusia telah menyatakan bahwa virus zombie atau virus kuno yang baru-baru ini digali dari permafrost 'sama sekali tidak berbahaya' bagi organisme manusia.
“Mungkin seseorang ingin menciptakan sensasi sebelum Tahun Baru. Tetapi sebenarnya menemukan virus serupa di permafrost bukanlah hal yang aneh bagi para ilmuwan," kata Sergey Netesov.
Melansir dari situs Sputniknews, Rabu, 11 Januari 2023, virus zombie yang ditemukan pada bangkai mammoth ini hanya akan mempengaruhi amuba daripada manusia.
Ia juga merujuk pada banyak patogen modern yang menimbulkan ancaman bagi manusia dan belum dieksplorasi oleh para peneliti.
“Saya tidak akan menyelidiki zaman kuno dan permafrost, lebih memilih untuk fokus pada penyakit manusia saat ini,” tegas ahli virologi ini merujuk ke pandemi Covid-19.
Ia berbicara beberapa minggu setelah tim ilmuwan internasional yang dipimpin oleh ahli mikrobiologi Jean-Marie Alempic dari Pusat Penelitian Ilmiah Nasional Prancis menemukan dan menghidupkan kembali serangkaian virus yang belum pernah terlihat sebelumnya dari permafrost Siberia.
Virus amoeba berusia 48.500 tahun adalah salah satu dari 13 yang diuraikan oleh para ilmuwan dalam penelitian mereka, dengan sembilan di antaranya diperkirakan berusia puluhan ribu tahun.
Para peneliti berpendapat bahwa virus zombie tersebut masih berpotensi menjadi patogen menular yang mampu menjadi ancaman signifikan bagi manusia.
Mereka memperingatkan bahwa situasinya akan jauh lebih berbahaya dalam kasus tanaman, hewan, atau penyakit manusia yang disebabkan oleh kebangkitan virus kuno yang tidak diketahui.
“Oleh karena itu, jadi hal yang wajar untuk merenungkan risiko partikel virus kuno tetap menular dan kembali ke sirkulasi dengan mencairnya lapisan permafrost kuno,” ungkap Netesov.
Pemanasan global menyebabkan sebagian besar permafrost atau tanah beku permanen yang menutupi seperempat Belahan Bumi Utara, mencair secara permanen dan tidak dapat dibekukan kembali.
"Bagian dari bahan organik ini juga terdiri dari mikroba seluler yang dihidupkan kembali (prokariota, eukariota uniseluler) serta virus yang tetap tidak aktif sejak zaman prasejarah,” papar Netesov.