5 Fakta Mendiang Benediktus XVI, Paus Pertama yang Menggunakan Twitter

Mendiang Paus Benediktus XVI.
Sumber :
  • cuttingedge.org

VIVA Tekno – Paus Benediktus XVI meninggal dunia pada usia 95 tahun pada Sabtu, 31 Desember 2022 akibat kesehatan yang terus memburuk.

Menkomdigi di Jerman: Kerjasama Internasional Perkuat Transformasi Digital

"Dengan rasa duka mendalam kami mengabarkan bawa Paus Emeritus, Benediktus XVI, meninggal dunia hari ini pukul 09:34 di Biara Mater Ecclesiae di Vatikan," demikian dikutip dari Vatican News.

Jenazah Paus Emeritus Benediktus XVI, disemayamkan di Basilika Santo Petrus pada hari Senin, 2 Januari 2023.

Photo :
  • AP Photo/Gregorio Borgia.
ODGJ Berjilbab Bawa Pisau Gegerkan Gereja di Surabaya, Ini Fakta-faktanya

Sebelumnya, Paus Fransiskus XVI meminta masyarakat dunia kepada pendahulu tersebut yang tengah sakit.

“Saya ingin meminta Anda semua meminta doa khusus kepada Paus Emeritus Benediktus XVI yang selalu menopang Gereja dalam ketenangannya. Dia sangat sakit,” kata Fransiskus.

Industri Plastik dan Karet Indonesia Didorong Akselerasi Penerapan Ekonomi Hijau

Paus akan dimakamkan pada Jumat, 5 Januari 2022 waktu setempat. Berikut sederet fakta Paus kelahiran 16 April 1927 di Jerman tersebut.

1. Paus Pertama yang Mengundurkan Diri

Paus Benediktus

Photo :
  • BBC.uk

Benediktus XVI merupakan Paus pertama yang bermasalah diri sejak Paus Gregorius XII pada 1415. Kesehatan menjadi alasan Paus Benediktus XVI mundur pada 2013.

"Baik kekuatan pikiran dan tubuh itu perlu, kekuatan yang mana dalam beberapa bulan terakhir telah menurun dalam diri saya hingga akhirnya saya harus menyadari kekurangan saya untuk benar-benar mengisi posisi yang telah dipercayakan kepada saya ini secara cukup," kata Paus Benediktus XVI kala itu seperti dikutip USA Today.

2. Paus Pertama yang Menggunakan Twitter

Tweet Pertama Paus Benediktus

Photo :
  • FOXdews

Pada 2012, Benediktus XVI menjadi Paus pertama yang menggunakan Twitter. Akun Paus Benediktus XVI langsung mendapat 200 ribu pengikut hanya dalam waktu beberapa jam. Beberapa pekan kemudian, akun tersebut sudah memiliki 3 Juta pengikut.

3. Bergabung dengan Pemuda Hitler pada 1941

VIVA Militer: Diktator Nazi Jerman, Adolf Hitler

Photo :
  • History On This Day

Paus Benediktus XVI bernama asli Joseph Ratzinger dan lahir di Jerman pada 16 April 1927 tepatnya di Marktl am Inn. Ayahnya adalah seorang polisi.

Paus Benediktus XVI pada usia 14 tahun bergabung dengan salah satu organisasi kepemudaan Nazi, Pemuda Hitler di 1941.

Namun demikian, pihak gereja menyebut kala itu Paus Benediktus XVI tidak punya pilihan.

Sebab, bergabung dengan Hitler Youth merupakan kewajiban yang diperintah rezim Nazi pimpinan Adolf Hitler.

Selain mengutip ABC News, menurut investigasi Simon Wiesenthal Center, keluarga Paus Benediktus XVI sebetulnya anti-nazi.

"Dia tidak menjadi sukarelawan. Itu bukan sebuah kecacatan. Kami telah melakukan investigasi dan hal tersebut telah menjadi jelas," kata Rabbi Marvin Hier selaku pendiri Simon Wiesnethal Center, sebuah organisasi HAM Yahudi.

4. Belajar Filsafat dan Teologi

FILSAFAT ILMU

Photo :
  • vstory

Paus Benediktus XVI dari 1946 hingga 1951 mempelajari filsafat dan teologi di University of Munich dan sekolah yang lebih tinggi di Freising. Melansir Vatikan, bersama dengan saudara laki-lakinya, Georg, dirinya menjadi pastur pada 29 Juni 1951 di Katedral di Freising.

Pada 1953, Paus Benediktus XVI mendapatkan gelar doktor di bidang teologi berkat tesisnya berjudul "Umat dan Rumah Tuhan dalam Doktrin Gereja Santo Agustinus".

5. Menentang Pernikahan Sejenis

Ilustrasi LGBT

Photo :
  • Pixabay/ Wokandapix

Benediktus XVI termasuk Paus yang melawan pernikahan sejenis (pernikahan gay). Hal itu disampaikannya saat pidato kepada beberapa pendeta dari AS yang sedang mengunjungi Vatikan.

Dikutip BBC, Paus pada 2012 mengingatkan "kekuatan politik dan kultural yang besar terus mencari cara mengubah definisi hukum dari pernikahan,"

Paus juga mendesak para pendeta untuk berpesan di gereja masing-masing yakni seks sebelum menikah dan berkumpul bersama merupakan "dosa besar" dan "merusak stabilitas sosial".

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya