Apakah Alam Semesta Kuantum Benar-benar Ada?

Ilustrasi kuantum.
Sumber :
  • Getty Images

VIVA Tekno – Dalam beberapa interpretasi mekanika kuantum seperti interpretasi Banyak-Dunia dan teori Gelombang Pilot, alam semesta dapat dijelaskan dengan persamaan raksasa tunggal yang dikenal sebagai fungsi gelombang kuantum. 

Beyond the Horizon: 10 Misteri Alam Semesta yang Tak Terbatas

Setiap kali proses kuantum (subatomik) terjadi di manapun di alam semesta, fungsi gelombang ini terbagi menjadi dua, yang artinya alam semesta paralel terus-menerus dibuat. 

Tetapi interpretasi ini tidak pernah terbukti benar, dan mereka memiliki beberapa kelemahan utama yang mencegahnya diterima secara luas, mengutip dari situs Live Science, Kamis, 5 Januari 2023.

Ilmuwan Tahu Bagaimana Alam Semesta Akan Berakhir

Mekanika kuantum adalah kerangka fisika yang menggambarkan perilaku partikel kecil. Salah satu keanehan dari teori ini adalah tidak ada yang yakin hasil apa yang mereka dapatkan sampai mereka melihatnya. 

Misalnya interpretasi kanonik dari teori fisika yang mengatakan bahwa elektron ada dalam banyak keadaan sekaligus. Kemudian seseorang melakukan pengukuran, di mana elektron mengambil salah satu dari keadaan tersebut.

Berapa Total Jumlah Galaksi di Alam Semesta

Mekanika kuantum memberi kita satu alat untuk membuat prediksi persamaan Schrodinger. Persamaan tersebut menetapkan sesuatu yang disebut fungsi gelombang untuk setiap partikel dan menjelaskan bagaimana fungsi gelombang tersebut berkembang seiring waktu. 

Dalam gambaran standar mekanika kuantum, fungsi gelombang itu adalah awan probabilitas yang menjelaskan di mana ada peluang untuk melihat partikel begitu orang mencarinya. Fungsi gelombang memiliki nilai tinggi, ada kemungkinan kuat dan yang memiliki nilai rendah, ada juga yang kemungkinannya kecil.

Foto Keterikatan Kuantum Dua Partikel.

Photo :
  • U-Report

Namun, gambaran standar ini menjadi masalah ketika para ilmuwan benar-benar melakukan pengukuran. Saat mereka tidak melihat fungsi gelombang berkembang dengan sendirinya, menurut persamaan Schrodinger. 

Bukan masalah besar. Tetapi ketika para ilmuwan melakukan pengukuran, fungsi gelombang ini runtuh yang pada dasarnya menghilang, dengan partikel muncul di salah satu lokasi yang memungkinkan.

Beberapa interpretasi lain dari mekanika kuantum, terutama teori Many-Worlds Interpretation dan Pilot Wave, mempromosikan fungsi gelombang dari alat matematika belaka menjadi objek nyata yang ada. 

Dalam interpretasi ini, tidak ada yang namanya pengukuran. Tidak ada proses khusus atau trik sulap yang membuat fungsi gelombang menghilang. 

Alih-alih setiap partikel di alam semesta mendapatkan fungsi gelombang pribadinya sendiri, dan fungsi gelombang tersebut terus berkembang sesuai dengan persamaan Schrodinger tanpa akhir.

Ketika partikel berinteraksi, fungsi gelombang mereka tumpang tindih sebentar. Dalam mekanika kuantum, begitu ini terjadi, partikel-partikel itu akan selamanya terhubung di mana fungsi gelombang tunggal mendeskripsikan kedua partikel secara bersamaan, sebuah proses yang dikenal sebagai 'keterikatan kuantum'.

Ketika para ilmuwan melakukan pengukuran, mereka hanya memicu serangkaian keterikatan yang dimulai dengan partikel yang mengenai detektor dan diakhiri dengan molekul yang bergeser di dalam otak untuk membuat mereka sadar akan apa yang baru saja terjadi.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya