Tikus Ungkap Rahasia Mengapa Narkoba Buat Kecanduan
- Pixabay.
VIVA Tekno – Penelitian mengungkapkan bahwa area tertentu dari otak hewan lab yang menggunakan obat yang bisa memicu kompulsif atau kecanduan menunjukkan peningkatan aktivitas dibandingkan dengan hewan lab non-kompulsif.
Sebuah tim peneliti China telah mengumumkan penemuan apa yang mungkin menjadi wawasan potensial ke dalam mekanisme di balik penggunaan narkoba secara kompulsif.
Para penulis studi baru, yang diterbitkan dalam jurnal Science Advances minggu ini, mengajari sejumlah tikus laboratorium untuk menggunakan kokain sendiri sebelum memasukkan hukuman kejut kaki, sehingga membuat prosedur minum obat menjadi menyakitkan bagi hewan pengerat tersebut.
Para peneliti mengamati bahwa sekitar 66 persen tikus, yang dianggap "peka terhadap guncangan", dengan cepat mengurangi pemberian kokain sendiri. Sementara 34 persen sisanya, yang "tahan guncangan", terus memanjakan diri meskipun merasa tidak nyaman.
Tim memperhatikan bahwa tikus yang menunjukkan penggunaan narkoba kompulsif, yang "ditandai dengan penggunaan zat yang terus-menerus meskipun ada konsekuensi yang merugikan" menunjukkan peningkatan aktivitas saraf korteks insular anterior (aIC) dibandingkan dengan tikus yang tidak mengadopsi perilaku kompulsif.
“Aktivitas manipulasi kemogenetik dari neuron aIC, terutama neuron glutamatergik aIC, asupan kokain kompulsif diatur secara dua arah. Selain itu, aIC menerima input dari orbitofrontal cortex (OFC), dan sirkuit OFC-aIC ditingkatkan pada tikus dengan penggunaan kokain kompulsif,” tulis para peneliti.
Sirkuit OFC-aIC kemungkinan bisa mengubah tikus dari resistensi hukuman menjadi sensitivitas. Potensiasi sirkuit ini meningkatkan penggunaan kokain secara kompulsif, menurut laman Sputniknews, Selasa, 27 Desember 2022.
Tim mengungkapkan harapan bahwa pekerjaan mereka dapat membantu mendapatkan wawasan lebih jauh tentang sifat penggunaan obat kompulsif dan membantu mengembangkan terapi untuk mengobati kecanduan narkoba.