Ternyata Alien Ogah Ngobrol sama Manusia
- Dok. Istimewa
VIVA Tekno – Pencarian alien belum menemukan hasil. Dalam paradoks Fermi disebutkan bahwa kita mungkin hanya kurang sabar karena ada banyak dunia untuk dipelajari, sehingga peradaban alien mungkin tengah menunggu seseorang untuk mulai menyiarkan kehadiran mereka sebelum mengirim penyelidikan.Â
Jadi jika kita menunggu beberapa ratus atau beberapa ribu tahun, seseorang mungkin akan datang. Seperti yang dikatakan oleh fisikawan terkenal Enrico Fermi, kehidupan cerdas muncul di sini, di Bumi, tetapi kita jelas bukan satu-satunya planet di alam semesta.Â
Dia melanjutkan, galaksi Bima Sakti kemungkinan besar berisi hingga satu triliun dunia dan jadi salah satu dari 2 triliun galaksi di seluruh kosmos. Jadi sebagian besar planet sama sekali tidak ramah terhadap kehidupan. Namun jika alam dapat membuat kehidupan di sini, dengan jumlah planet lain yang begitu banyak, kehidupan harusnya terjadi di tempat lain.
Potensi lain dari pemikiran ini adalah beberapa makhluk cerdas itu akan mulai membuat pesawat luar angkasa dan menjelajahi lingkungan mereka. Dengan waktu dan usaha yang cukup, mereka dapat menyebarkan diri mereka sendiri atau utusan robot ke mana-mana.Â
Bahkan jika kecepatan rata-rata mereka hanya sebagian kecil dari kecepatan cahaya, alien pada dasarnya dapat membanjiri seluruh galaksi hanya dalam beberapa juta tahun, menurut situs Space, Kamis, 21 Desember 2022.
Seandainya sebagian besar peradaban cerdas gagal dalam upayanya mencari manusia, fakta bahwa galaksi kita telah ada selama lebih dari 10 miliar tahun mengartikan setidaknya satu peradaban telah mengunjungi tata surya kita atau telah meninggalkan tanda keberadaannya.
Namun, tidak ada bukti adanya peradaban luar angkasa, apalagi kehidupan. Paradoks Fermi menyebut jika kehidupan bisa terjadi, itu harus umum. Dan jika itu umum, kita seharusnya sudah mengetahuinya. Tapi faktanya kita tidak mengetahuinya.
Selama beberapa dekade para astronom telah mengusulkan banyak solusi untuk teka-teki ini. Satu gagasan yang disebut hipotesis Bumi langka mengemukakan bahwa kehidupan benar-benar istimewa dan unik dalam skala kosmik.Â
Dalam skenario ini, kehidupan sangat langka sehingga kita mungkin termasuk makhluk pertama atau jenis apa pun yang muncul di Bima Sakti. Dengan kata lain, keadaan yang menyebabkan munculnya kehidupan di Bumi begitu istimewa, bahkan dengan triliunan dunia lain kehidupan pada dasarnya hanya terjadi sekali. Â
Solusi lain yang diusulkan, yang dikenal sebagai hipotesis filter besar, mendalilkan bahwa mungkin kehidupan itu biasa, tetapi kehidupan berakal itu sulit. Kehidupan muncul relatif lebih awal dalam sejarah planet kita, tetapi butuh miliaran tahun untuk kecerdasan muncul.Â
Artinya, mungkin kita sangat beruntung memiliki otak yang kita miliki meski pengenalan senjata nuklir dan perubahan iklim membuat masa depan spesies kita diragukan. Jadi, meskipun kita menemukan bakteri atau organisme sederhana lainnya di seluruh galaksi, kecil kemungkinan kita akan bertemu dengan orang yang mampu melakukan percakapan.
Makalah baru yang ditulis oleh Amri Wandel di Hebrew University of Jerusalem dan diterbitkan di database pracetak arXiv mengajukan penjelasan baru dengan mengatakan, kita baru saja tiba di kancah kosmik, dalam arti bisa menyiarkan kehadiran kita melalui transmisi radio, sehingga mungkin kita hanya perlu menunggu sebentar.