Meteorit Bawa Kehidupan ke Bumi
- starryskies.com
VIVA Tekno – Bumi adalah satu-satunya planet di alam semesta yang diketahui memiliki kehidupan meski awalnya menjadi tempat yang sunyi sepi. Sekitar 4 miliar tahun yang lalu, sesuatu terjadi dalam beberapa peristiwa yang memberi kita batu steril untuk bahan penyusun kehidupan.
Asam amino misalnya, telah ada sebelum Bumi memiliki protein, komponen penting dari semua bentuk kehidupan. Asal-usul asam amino Bumi tetap tidak jelas, tetapi beberapa ilmuwan menduga senyawa organik ini dikirimkan dari luar angkasa oleh meteorit.
Dalam sebuah studi baru, para peneliti mengungkapkan detail tentang bagaimana hal itu bisa terjadi, mendukung gagasan bahwa meteorit membantu membangun kehidupan di Bumi.
Studi tersebut menunjukkan bagaimana kelas meteorit tertentu yang disebut chondrites dapat menghasilkan asam amino mereka sendiri berkat reaksi yang didukung oleh sinar gamma dari meteorit itu sendiri.
Meteorit adalah bongkahan puing kuno yang tersisa dari masa bayi Tata Surya yang menabrak planet atau bulan. Berbagai jenis meteorit menampilkan bahan yang berbeda.
Sedangkan Chondrites adalah batu meteorit yang tertanam dengan bola misterius, dikenal sebagai chondrules. Bahan utamanya terbuat dari mineral silikat, chondrules jadi salah satu objek tertua di Tata Surya.
Meteorit telah membombardir Bumi sejak awal, dan beberapa rentetan awal mungkin termasuk chondrites karbon –subkategori chondrite yang relatif langka, menyimpan sejumlah besar air dan molekul kecil, termasuk asam amino.
Meteorit semacam itu bisa saja memberi Bumi bahan-bahan penting untuk kehidupan, tetapi bagaimana bahan-bahan itu sampai ke meteorit?
Para peneliti masih belum yakin, tetapi studi baru menjelaskan bagaimana kondrit badan induknya) setidaknya secara teoritis mampu mensintesis senyawa ini, menurut laman Science Alert, Selasa, 20 Desember 2022.
Dipimpin oleh ahli kosmokimia Yoko Kebukawa dari Universitas Nasional Yokohama di Jepang, para peneliti berusaha untuk menyelesaikan pertanyaan dari percobaan laboratorium sebelumnya yang menyelidiki potensi pembentukan asam amino pada kondrit karbon.
Eksperimen tersebut menunjukkan bahwa molekul sederhana seperti amonia dan formaldehida dapat menghasilkan asam amino dengan adanya panas dan air cair. Dalam studi baru, para peneliti memeriksa kemungkinan sumber panas dari meteorit yakni sinar gamma.
Chondrites karbon awal diketahui mengandung aluminium-26, unsur radioaktif yang dapat melepaskan radiasi gamma saat meluruh. Kebukawa dan rekan-rekannya memutuskan untuk menguji apakah ini bisa memberikan panas yang dibutuhkan untuk membentuk asam amino.
Para peneliti melarutkan amonia dan formaldehida dalam air, menyegel larutan yang dihasilkan di dalam tabung kaca, dan kemudian memaparkan tabung tersebut ke sinar gamma berenergi tinggi dari pembusukan kobalt-60.
Ketika dosis radiasi gamma meningkat, begitu pula produksi asam a-amino seperti alanin, glisin, asam a-aminobutyric, dan asam glutamat, bersama dengan asam ?-amino seperti ?-alanine dan asam ?-aminoisobutyric.
Para peneliti mencatat bahwa asam amino ini dapat membantu menjelaskan keberadaan asam amino pada kondrit berkarbon yang telah jatuh ke Bumi, seperti meteorit Murchison yang terkenal di Australia.