2 Planet Mirip Bumi Teridentifikasi Punya Lautan
- Pixabay
VIVA Tekno – Sebelumnya dua dunia yang mengorbit bintang kecil berjarak 218 tahun cahaya disebut-sebut mirip Bumi dengan versi yang lebih besar disebut bola logam dan batu besar.
Exoplanet tersebut diberi nama Kepler-138c dan Kepler-138d. Keduanya berukuran sekitar 1,5 kali radius Bumi dan tampak seperti dunia basah yang terdiri dari atmosfer tebal dan beruap serta lautan yang sangat dalam, semuanya terbungkus interior berbatu-logam.
"Kami sebelumnya berpikir bahwa planet yang sedikit lebih besar dari Bumi adalah bola logam dan batu besar, seperti versi Bumi yang diperbesar, dan itulah mengapa kami menyebutnya Bumi super," kata astronom Bjorn Benneke dari University of Montreal.
Namun mereka menemukan keduanya mempunyai sifat yang sangat berbeda di mana sebagian besar dari seluruh volumenya kemungkinan besar terdiri dari air. Ini adalah pertama kalinya mereka mengamati planet yang dapat diidentifikasi secara pasti sebagai dunia air, sejenis planet yang diteorikan oleh para astronom sejak lama.
Analisis baru-baru ini tentang dunia lain menemukan bahwa itu bisa jadi dunia air, tetapi pengamatan lanjutan diperlukan untuk mengkonfirmasinya. Menurut para peneliti, pekerjaan mereka di dua planet samudra Kepler-138 masih kurang pasti.
Mencari tahu terbuat dari apa planet di luar Tata Surya kita (planet ekstrasurya) biasanya membutuhkan banyak pekerjaan detektif. Mereka sangat jauh dan sangat redup dibandingkan dengan cahaya bintang yang mereka orbit kareka gambar langsung sangat sulit diperoleh dan tidak menunjukkan banyak detail.
Komposisi planet ekstrasurya biasanya disimpulkan dari kerapatannya, yang dihitung menggunakan dua pengukuran di mana satu diambil dari gerhana (atau transit) cahaya bintang oleh planet dan yang lainnya dari kecepatan radial bintang atau 'goyangan'.
Jumlah cahaya bintang yang terhalang oleh transit memberi tahu kita ukuran planet ekstrasurya, dari mana kita mendapatkan radius. Kecepatan radial diinduksi oleh tarikan gravitasi planet ekstrasurya, terlihat sebagai ekspansi dan kontraksi panjang gelombang cahaya bintang yang teratur tetapi sangat kecil saat ditarik. Amplitudo gerakan ini dapat memberi tahu kita berapa banyak massa yang dimiliki sebuah planet ekstrasurya.
Setelah mengetahui ukuran dan massa objek, kita dapat menghitung kerapatannya, sebagaimana dikutip dari laman Science Alert, Senin, 19 Desember 2022.
Dunia gas seperti Jupiter atau bahkan Neptunus akan memiliki kepadatan yang relatif rendah. Sedangkan dunia berbatu yang kaya akan logam akan memiliki kepadatan yang lebih tinggi.Â
Dengan berat 5,5 gram per sentimeter kubik, Bumi adalah planet terpadat di Tata Surya kita dan Saturnus adalah yang paling padat dengan 0,69 gram per sentimeter kubik.