Digadang-gadang Gantikan Energi Konvensional, Apa Itu Fusi Nuklir?
- SCMP
VIVA Tekno – Fusi nuklir adalah reaksi yang bergolak di jantung bintang, di mana dua inti atom ringan bergabung menjadi satu inti yang lebih berat. Fusi hanya menghasilkan sedikit limbah nuklir dan tidak ada emisi gas rumah kaca.
Ini telah lama disebut-sebut sebagai alternatif energi bersih yang potensial untuk sumber energi konvensional. Tapi apa yang mendorong proses ini dan bisakah menjadi sumber energi listrik komersial yang layak?
Fusi terjadi ketika dua atom ringan berikatan atau menyatu untuk membuat atom yang lebih berat. Massa total atom baru itu lebih kecil daripada dua atom yang membentuknya. Massa yang "hilang" dilepaskan sebagai energi, seperti yang dijelaskan oleh persamaan E=mc2 Albert Einstein.
Biasanya inti atom saling tolak karena memiliki muatan yang sama. Suhu tinggi, tekanan atau keduanya diperlukan untuk mengatasi tolakan ini. Di bumi suhu dalam reaktor fusi nuklir mencapai hampir enam kali lipat suhu yang ditemukan di inti Matahari menurut Laboratorium Nasional Oak Ridge.
Pada keadaan ini hidrogen bukan lagi gas, melainkan plasma, materi berenergi tinggi di mana elektron dilepaskan dari atomnya, melansir dari situs Live Science, Kamis, 15 Desember 2022.
Fusi adalah sumber energi dominan untuk bintang-bintang di alam semesta. Ini juga merupakan sumber energi potensial di Bumi jika para ilmuwan dapat mengetahui cara mendapatkan lebih banyak energi dari reaksi daripada yang dibutuhkan untuk memulainya.
Ketika dipicu dalam reaksi berantai yang sengaja tidak terkendali, fusi nuklir menggerakkan bom hidrogen. Fusi juga sedang dipertimbangkan untuk menggerakkan kerajinan di ruang angkasa.
Energi fusi nuklir akan menghasilkan energi komersial dari reaksi fusi nuklir. Para ilmuwan telah mengejar tujuan ini selama beberapa dekade.
Fusi merupakan alternatif yang menarik untuk sumber energi yang ada karena menghasilkan sedikit limbah radioaktif atau gas rumah kaca dan hanya membutuhkan bahan yang relatif sederhana.
Kunci dari daya bersih tanpa batas ini adalah menghasilkan lebih banyak energi dari reaksi daripada yang dibutuhkan untuk memproduksinya.
Pada tahun 2022, para ilmuwan Fasilitas Pengapian Nasional (NIF) Laboratorium Nasional Lawrence Livermore mengumumkan bahwa untuk pertama kalinya inti fusi nuklir menghasilkan lebih banyak energi daripada yang dikonsumsinya.
Fasilitas pengapian menggunakan sinar laser untuk membatasi plasma deuterium dan tritium, dua isotop, atau versi hidrogen. Tapi para ahli mengatakan reaktor fusi komersial yang layak kemungkinan bisa terwujud beberapa dekade lagi.
Itu karena untuk memanaskan plasma, para ilmuwan harus mengambil energi dari jaringan listrik. Jadi untuk membuat reaksi dapat berjalan, energi yang dihasilkan oleh reaksi juga harus memperhitungkan jumlah energi hilang yang cukup besar karena listrik diubah menjadi cahaya yang menggerakkan laser.