Mantan CEO Kripto Sudah Jatuh Tertimpa Tangga

Mantan CEO FTX Sam Bankman-Fried.
Sumber :
  • AFP

VIVA Tekno – Taipan kripto Sam Bankman-Fried ditangkap di Bahama atas permintaan Amerika Serikat, menurut pejabat yang berusaha menuntutnya setelah keruntuhan platform FTX.

Tren Positif Pasar Kripto Diharapkan Berlanjut di 2025

Penangkapan itu terjadi saat Bankman-Fried dijadwalkan di sidang Kongres AS di mana ia akan bersaksi di bawah sumpah tentang kehancuran crypto exchange hanya dalam waktu semalam.

Pria berusia 30 tahun itu dalam beberapa minggu terakhir menentang nasihat hukum dan berkali-kali muncul di media untuk menjelaskan kegagalan mendadak perusahaannya melalui tautan video dari kantornya di Bahama.

Perjalanan Kripto di 2024, Harga Bitcoin Melesat Tinggi hingga Memecoin Makin Dilirik

"Malam ini pihak berwenang Bahama menangkap Samuel Bankman-Fried atas permintaan pemerintah AS, berdasarkan dakwaan tertutup yang diajukan oleh distrik selatan New York," kata pernyataan tweet dari Damian Williams, jaksa utama distrik tersebut.

Dia ditahan tanpa insiden, tambahnya dan akan hadir di pengadilan Nassau, menurut laman The Star, Rabu, 14 Desember 2022.

Harga Bitcoin Pecah Rekor Lagi, Tembus Rp1,7 Miliar Per Koin!

Bankman-Fried telah mengedukasi cryptocurrency sebagai investasi papan atas. Padahal skema cepat kaya dijauhi oleh lembaga seperti perbankan.

Mantan CEO FTX Sam Bankman-Fried

Photo :
  • Getty Images

Platform FTX juga ditenarkan oleh selebritas dalam kampanye iklan dan hadir secara teratur di Washington di mana dia menyumbangkan puluhan juta dolar dalam kontribusi politik.

Tetapi setelah mencapai valuasi US$32 miliar (Rp1.935 triliun), ledakan FTX terjadi dengan cepat menyusul laporan pada 2 November tentang hubungan antara FTX dan Alameda, sebuah perusahaan perdagangan yang juga dikendalikan oleh Bankman-Fried.

Laporan tersebut mengungkap bahwa neraca Alameda dibangun dengan kuat di atas mata uang FTT –token yang dibuat oleh FTX dan tanpa nilai independen.

Harga FTT anjlok di awal November, mengguncang Alameda dan FTX di mana Alameda memiliki posisi perdagangan yang besar.

Terguncang oleh penarikan pelanggan dan kekurangan US$8 miliar, membuat FTX dan sekitar 100 entitas terkait mengajukan perlindungan kebangkrutan pada 11 November, mengundang pengawasan dari regulator, jaksa, dan klien.

Di antara pengungkapannya, FTX diduga melakukan penipuan karena menopang Alameda dengan miliaran dolar dana pelanggan yang kemungkinan besar hilang selamanya.

Ilustrasi kripto.

Photo :
  • The Verge

Bankman-Fried juga dipertanyakan tengang apakah dia terlibat dalam manipulasi pasar atau secara ilegal memberikan informasi orang dalam kepada Alameda.

"Jika terbukti bersalah, dia bisa menghadapi sisa hidupnya di penjara mengingat jumlah dolar dari penipuan itu," kata Jacob S. Frenkel, mantan jaksa penuntut federal di Dickinson Wright.

Dalam wawancara media, Bankman-Fried telah mengakui kesalahannya tetapi menyangkal niatnya untuk menipu pelanggannya.

CEO FTX John Ray, yang datang ke perusahaan setelah bencana itu akan memberi tahu Kongres bahwa masalah muncul karena kendali di tangan sekelompok kecil individu yang sangat tidak berpengalaman dan tidak canggih.

"Tidak pernah dalam karir saya, saya melihat kegagalan total kontrol perusahaan di setiap tingkat organisasi, dari kurangnya laporan keuangan hingga kegagalan total kontrol internal atau tata kelola apa pun," kata Ray.

Jatuhnya FTX telah menyebabkan keraguan besar pada kelangsungan jangka panjang cryptocurrency dan menumpuk tekanan pada platform serta entitas lain yang menunggangi kesuksesan Bitcoin dan mata uang lainnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya