Ada Makam Hiu di Tengah Samudera
- U-Report
VIVA Tekno – Ilmuwan Australia baru-baru ini menemukan 'harta karun' nyata yang dapat membantu mengungkap rahasia masa lalu. Ilmuwan dari Organisasi Riset Ilmiah dan Industri Persemakmuran (CSIRO) telah menemukan kuburan hiu misterius di kedalaman Samudera Hindia di lepas pantai Kepulauan Cocos (Keeling).
Sebagaimana dikutip dari situs Sputniknews, Selasa, 13 Desember 2022, di antara fosil hewan laut purba penelitian menemukan gigi nenek moyang purba hiu megalodon.
"Hiu ini berevolusi menjadi megalodon, merupakan yang terbesar dari semua hiu tetapi mati sekitar 3,5 juta tahun yang lalu," kata kurator ikan Museum Australia Barat Glen Moore dalam sebuah pernyataan.
Selain itu, para ilmuwan menemukan lebih dari 750 gigi termineralisasi di dasar Samudera Hindia.
Menurut para peneliti, ini adalah 'penguburan' hiu terbesar yang pernah ditemukan manusia.
"Fosil hiu pada dasarnya hanyalah gigi dan sisik, situs seperti ini adalah jendela sejarah", kata ahli hiu dari Koleksi Ikan Nasional Australia CSIRO, Will White.
Para ilmuwan mengantisipasi bahwa fosil yang baru ditemukan ini akan membantu para peneliti lebih memahami keanekaragaman spesies yang menghuni wilayah tersebut di kemudian hari.
Studi pada tahun 2020 menyebutkan bahwa megalodon mengintai lautan dunia antara sekitar 20 dan 3,5 juta tahun yang lalu. Studi mengatakan, bahwa hiu tersebut panjangnya sekitar 15 meter, tiga kali lebih panjang rata-rata hiu putih besar dan mungkin salah satu predator terbesar dan terkuat yang pernah hidup.
Raksasa kuno itu termasuk dalam kelompok hiu yang beragam yang disebut lamniform, yang juga termasuk hiu putih besar. Menghitung ukuran lamniform yang punah sering kali terhambat akibat kurangnya fosil, dan sebagian besar diperkirakan dari ukuran giginya.
Diketahui, fosil gigi adalah yang paling umum dihitung karena hiu terus-menerus melepaskan giginya, mencapai 40 ribu gigi seumur hidup mereka. Faktanya, nama Megalodon berasal dari bahasa Yunani Kuno yang berarti gigi besar'.