Nikmatilah Menghirup Oksigen Selagi Bisa
- Getty Images
VIVA Tekno – Untuk saat ini, kehidupan berkembang di planet kita yang kaya oksigen. Tetapi Bumi tidak selalu seperti itu dan para ilmuwan telah memperkirakan bahwa di masa depan atmosfer akan kembali menjadi atmosfer yang kaya metana dan rendah oksigen.
Ini mungkin tidak akan terjadi selama satu miliar tahun atau lebih. Tetapi ketika perubahan itu datang, itu akan terjadi dengan cukup cepat, menurut penelitian yang diterbitkan pada 2021.
Pergeseran ini akan membawa planet ini kembali ke keadaan seperti sebelum apa yang dikenal sebagai Peristiwa Oksidasi Hebat (GOE) sekitar 2,4 miliar tahun yang lalu, menurut situs Science Alert, Jumat, 9 Desember 2022.
Terlebih lagi para peneliti di balik penelitian ini mengatakan bahwa oksigen atmosfer tidak mungkin menjadi fitur permanen dari dunia yang layak huni secara umum, yang berimplikasi pada upaya kita untuk mendeteksi tanda-tanda kehidupan lebih jauh di alam semesta.
“Model ini memproyeksikan bahwa deoksigenasi atmosfer, dengan O2 atmosfer yang turun tajam ke tingkat yang mengingatkan kita pada Bumi Archaean," kata peneliti dalam makalahnya.
Pada saat itu akan menjadi akhir jalan bagi manusia dan sebagian besar bentuk kehidupan lain yang bergantung pada oksigen untuk melewati hari.
Untuk mencapai kesimpulan mereka, para peneliti menjalankan model rinci biosfer Bumi, memperhitungkan perubahan kecerahan Matahari dan penurunan tingkat karbon dioksida yang sesuai karena gas dipecah oleh peningkatan tingkat panas.
Lebih sedikit karbon dioksida mengartikan lebih sedikit organisme fotosintesis seperti tumbuhan yang akan menghasilkan lebih sedikit oksigen.
Para ilmuwan sebelumnya memperkirakan bahwa peningkatan radiasi dari Matahari akan menghapus air laut dari muka planet kita dalam waktu sekitar 2 miliar tahun. Tetapi model di sini mengatakan pengurangan oksigen yang akan membunuh kehidupan.
"Penurunan oksigen sangat, sangat ekstrem. Kita berbicara sekitar satu juta kali lebih sedikit oksigen daripada yang ada saat ini," kata ilmuwan Bumi, Chris Reinhard dari Institut Teknologi Georgia.
Menurut kalkulasi yang dijalankan oleh Reinhard dan ilmuwan lingkungan Kazumi Ozaki dari Universitas Toho di Jepang, sejarah Bumi yang kaya oksigen dapat berakhir hanya 20-30 persen dari umur planet ini secara keseluruhan.
"Atmosfer setelah deoksigenasi hebat ditandai dengan peningkatan metana, kadar CO2 rendah dan tidak ada lapisan ozon. Sistem Bumi mungkin akan membentuk kehidupan anaerobik," kata Ozaki.