Gubernur Larang Seluruh Instansi Pemerintah Pakai TikTok, WeChat dan Kaspersky

TikTok.
Sumber :
  • Pixabay

VIVA Tekno – Negara Bagian Amerika Serikat (AS), Maryland resmi melarang instansi pemerintahnya menggunakan TikTok, WeChat dan Kaspersky, yang mana semuanya itu berasal dari China dan Rusia.

Dilansir dari The Independent, hal tersebut disebabkan oleh laporan yang menyebutkan peretas yang didukung China dan diduga kuat mencuri jutaan data bantuan Covid-19 di AS senilai US$20 juta atau Rp312 miliar.

Gubernur Maryland Larry Hogan mengeluarkan maklumat keadaan darurat pada 6 Desember 2022 waktu setempat yang melarang seluruh instansi pemerintah di bawahnya menggunakan platform WeChat dan TikTok, serta perangkat lunak keamanan siber Kaspersky.

Kaspersky.

Photo :
  • Mashable

Ia mencatat bahwa produk dan platform tersebut meningkatkan risiko keamanan siber yang tidak dapat diterima bagi negara – menilai bahwa mereka mungkin terlibat dalam pengawasan entitas pemerintah atau dalam pengumpulan informasi pribadi sensitif yang tidak pantas.

“Mungkin tidak ada ancaman yang lebih besar bagi keselamatan pribadi dan keamanan nasional kita daripada kerentanan dunia maya yang mendukung kehidupan kita sehari-hari,” kata Gubernur Maryland Larry Hogan.

Sebagai ibu kota dunia maya AS, lanjut dia, Maryland sudah mengambil tindakan berani dan tegas untuk mempersiapkan serta mengatasi ancaman keamanan siber.

“Untuk melindungi lebih sistem maka kami mengeluarkan maklumat keadaan darurat terhadap aktor dan organisasi asing yang berusaha melemahkan dan memecah belah kami,” tegas Gubernur Maryland Larry Hogan.

Rudal Storm Shadow Hantam Kursk, Jenderal Rusia Mati di Ruang Bawah Tanah

Kunker ke Cina hingga AS, Prabowo Bawa Pulang Komitmen Investasi Rp294 Triliun

Larangan tersebut berlaku tidak hanya untuk TikTok, WeChat dan Kaspersky, tapi juga Huawei, ZTE Corp, Tencent QQ, QQ Wallet, Alibaba, serta AliPay.

Seluruh lembaga dan instansi pemerintah di Maryland diinstruksikan untuk menghapus semua produk ini dan menerapkan langkah-langkah untuk mencegah pemasangan.

Eks Panglima Tempur Ukraina: Perang Dunia III Telah Dimulai!

Chip Stewart selaku Kepala Petugas Keamanan Informasi Maryland juga mendesak instansi pemerintah untuk menerapkan pembatasan guna mencegah penggunaan atau akses ke platform TikTok, WeChat dan Huawei serta Kaspersky.

“Tindakan ini merupakan langkah penting dalam melindungi sistem Negara Bagian Maryland dari ancaman keamanan siber yang disebabkan oleh organisasi asing,” tutur Stewart.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto

Menko Airlangga: Indonesia Siap Mengakselerasi Pertumbuhan Ekonomi dan Investasi Berkelanjutan dari Amerika Serikat

Senior Vice President (Policy) US-ABC Marc Mealy, menyampaikan keyakinan kerja sama ekonomi Amerika Serikat dan Indonesia akan semakin berkembang pada masa mendatang.

img_title
VIVA.co.id
24 November 2024