China dan Rusia Selangkah Lebih Dekat ke Bulan
- Mining.com
VIVA Tekno – Rusia dan China telah menyiapkan kesepakatan untuk membangun International Lunar Research Station (ILRS), menurut pengumuman Perdana Menteri Rusia Mikhail Mishustin.
Proyek ini berpotensi terbuka untuk negara lain, sementara fasilitas itu sendiri diharapkan dapat beroperasi pada tahun 2035, mengutip dari laman Russian Today, Rabu, 7 Desember 2022.
Berbicara pada pertemuan rutin kepala pemerintahan kedua negara, Mishustin mengatakan bahwa Moskow dan Beijing melihat potensi signifikan dalam industri teknologi tinggi, termasuk digitalisasi dan penelitian luar angkasa.
Mishutin mencatat bahwa Rusia dan China telah bersiap untuk menandatangani perjanjian antar pemerintah tentang pendirian Stasiun Penelitian Bulan Internasional (ILRS), “Ini adalah langkah signifikan bagi negara kita,” tuturnya.
ILRS sedang dikembangkan oleh badan antariksa Rusia Roscosmos dan China National Space Administration (CNSA).
Proyek bilateral, bagaimana pun, terbuka untuk semua negara yang berkepentingan dan mitra internasional yang berupaya untuk mempromosikan eksplorasi manusia dan penggunaan luar angkasa untuk tujuan damai, menurut nota kesepahaman 2021 antara Moskow dan Beijing.
Fasilitas luar angkasa yang diusulkan akan terdiri dari stasiun di orbit Bulan dan pangkalan Bulan di permukaan. Itu juga diharapkan didukung oleh beberapa penjelajah seluler pintar dan robot pelompat, menurut perwakilan CNSA dan Roscosmos.
Berdasarkan peta jalan yang disediakan oleh Roscosmos, ILRS diharapkan beroperasi pada tahun 2035. Dengan proyek yang dibagi dalam beberapa tahap, Rusia dan China berencana untuk memilih lokasi pangkalan Bulan pada tahun 2025, dengan upaya konstruksi antara tahun 2026 hingga 2035.
Jika sudah siap, stasiun tersebut akan mempelajari topografi, geologi, serta struktur internal Bulan sambil mendukung eksplorasi ruang angkasa lebih lanjut di masa mendatang.
Prakarsa bersama Sino-Rusia muncul setelah kepala Roscosmos Yury Borisov mengatakan pada akhir Juli bahwa Rusia akan menarik diri dari Stasiun Luar Angkasa Internasional setelah 2024, menambahkan bahwa Moskow bermaksud untuk memenuhi kewajibannya kepada mitra asingnya.
Belakangan, dia mengklarifikasi bahwa ketepatan waktu penarikan ISS dapat bergantung pada beberapa faktor, termasuk kondisi ISS itu sendiri dan kinerja operasionalnya. Borisov mengatakan bahwa Rusia berencana untuk fokus membangun fasilitas luar angkasanya sendiri.
Tahun lalu, Vladimir Solovyov, mantan kosmonot Soviet dan kepala desainer untuk produsen pesawat ruang angkasa RSC Energia Construction, mengatakan bahwa pembangunan Stasiun Layanan Orbital Rusia (ROSS) akan dimulai paling cepat pada 2028.