Wow! Kelelawar Mampu Mengeluarkan Suara seperti Penyanyi Death Metal

Ilustrasi kelelawar
Sumber :
  • Pixabay

VIVA Digital – Sebuah penelitian menunjukkan bahwa suara kelelawar dapat terdengar seperti penyanyi aliran musik death metal dalam situasi tertentu. 

Keseimbangan Antara Studi dan Musik, Bagaimana Aziz Hedra Menjaganya?

Dilansir dari abp live, diketahui bahwa kelelawar menghasilkan rentang frekuensi suara yang jauh melebihi kemampuan manusia untuk berkomunikasi satu sama lain. 

Studi yang dipimpin oleh para peneliti di University of Southern Denmark ini menyebut bahwa untuk beberapa suara, kelelawar menggunakan teknik yang sama dengan penyanyi death metal. 

Pesan Anak Negeri, Lagu Perdana Kuki Nabilla yang Menyentuh Hati

Ilustrasi musik metal

Photo :
  • U-Report

Para peneliti menandai pertama kalinya apa yang terjadi di laring kelelawar ketika menghasilkan suara dengan merekamnya. Mereka telah mengidentifikasi struktur fisik di dalam laring yang berosilasi untuk membuat vokalisasi berbeda.

Pesona Icha Yang di Malam Spesial, Lagu Mandarin Jadi Sorotan

Kelelawar menggunakan lipatan vokal palsu untuk menghasilkan panggilan frekuensi rendah yang mirip dengan penyanyi death metal. Lipatan vokal adalah pita jaringan otot polos yang ditemukan di laring atau kotak suara. Ketika ia bergetar maka menghasilkan suara saat udara melewati pita dari paru-paru. 

Binatang malam ini dikatakan menggunakan pita suara palsu karena yang ada pada mereka tidak digunakan dalam ucapan dan nyanyian manusia normal.

Kelelawar

Photo :
  • sciencemag.org

Lipatan vokal palsu juga dikenal sebagai lipatan tebal selaput lendir yang terletak di sebuah ruang di laring. Penyanyi death metal dari beberapa budaya ternyata menggunakan lipatan vokal palsu yang mirip dengan kelelawar. 

Dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh Jonas Hakansson selaku penulis pertama dalam penelitian ini, mengutarakan penyanyi death metal memakai teknik untuk membuat lipatan vokal menjadi berat sehingga bergetar pada frekuensi rendah. 

Saat kelelawar terbang masuk atau keluar dari sarangnya, mereka menghasilkan suara menggeram yang serupa dengan penyanyi death metal. Ketika menggeram, kelelawar menggunakan pita suara palsu agar menghasilkan suara dalam kisaran satu hingga lima kilohertz. Namun belum diketahui apakah suara menggeram ini dipakai untuk berkomunikasi.

ilustrasi musik metal

Photo :
  • freepik

Rekan penulis studi ini yakni Lasse Jakobsen mengungkapkan beberapa suara geraman yang dihasilkan kelelawar tampak agresif dan beberapa barangkali adalah ekspresi ketika merasa terganggu. 

Kelelawar menggunakan ekolokasi saat mereka berburu serangga dalam kegelapan total. Ketika seekor hewan memancarkan gelombang suara yang memantul dari suatu objek, terjadi ekolokasi. Fenomena memantulkan gema memberikan informasi tentang rak dan ukuran objek.

Jakobsen membeberkan kelelawar dapat menentukan bentuk, ukuran, dan tekstur dari objek yang bergema dalam hitungan milidetik. 

Tidak hanya menghasilkan suara frekuensi rendah, kelelawar juga bisa menciptakan suara frekuensi tinggi dengan menggetarkan membran vokal yang sangat tipis. 

Adaptasi di laring kelelawar bertanggung jawab atas kemampuannya untuk melakukan panggilan frekuensi sangat tinggi dan cepat. Panggilan tersebut membantu kelelawar menangkap serangga saat terbang. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya