Awas! Selatan Jawa Berpotensi Gempa Megathrust M 9.0 dan Tsunami 34 Meter
- pixabay
VIVA Digital – Indonesia diperkirakan berada dalam daerah gempa Bumi megathrust di rangkaian Ring of Fire (Cincin Api Pasifik) – merupakan rangkaian gunung berapi dan situs aktif seismik yang membentang sampai Samudra Pasifik sepanjang 40.000 kilometer.
Megathurst merupakan gempa interlempeng yang paling kuat di Bumi. Hal ini karena besaran kekuatannya bisa melebihi magnitudo (M) 9,0 yang diduga ada di selatan Jawa.
Pelaksana Tugas Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari memperkirakan, gemp Bumi megathrust ini bisa terjadi setiap 400 tahun sekali.
Tidak main-main, kekuatan gempa tersebut adalah magnitudo (M) 8,8. Perkiraan ini sesuai dengan perhitungannya yang dilakukan dengan sejumlah peneliti memakai Global Positioning System (GPS).
"Bumi kita bergerak dan pergerakannya itu bisa dihitung dari GPS. Pergerakannya ini kemudian kita estimasi sampai maksimalnya itu dia bisa menahan itu kekuatan gempanya berapa," kata Muhari, dalam acara Disaster Briefing yang disiarkan secara virtual.
Tapi, peneliti di Deputi Bidang Geofisika BMKG Muhammad Sadly mengatakan, info mengenai gempa Bumi megathrust sifatnya hanya potensi, bukan prediksi. Karena kita tidak ada yang mengetahui kapan gempa megathrust itu bisa terjadi.
Sedangkan untuk beberapa wilayah yang berpotensi terjadi gempa bumi megathrust di Tanah Air adalah subduksi Sunda yang terdiri atas Sumatera, Jawa, Bali, Lombok, dan Sumba, subduksi Banda, subduksi Lempeng Laut Maluku, subduksi Sulawesi, subduksi Lempeng Laut Filipina, serta subduksi Utara Papua.
Di sisi lain, usai gempa Bumi yang melanda Garut beberapa waktu lalu, Kepala Stasiun Geofisika Kelas 1 Bandung Teguh Rahayu mengatakan bahwa gempa berkekuatan mnagnitudo (M) 6,4 itu tidak berpotensi tsunami.
Ia mengungkapkan bahwa gempa Bumi di Kabupaten Garut juga terjadi di wilayah darat. Namun, ia menduga gempa Bumi yang terjadi adalah rangkaian gempa megathrust yang tersimpan di wilayah selatan Jawa Barat.
"Gempanya di darat. Ini lebih ke akibat aktivitas sabdaksi. Ini menurut kami masih masuk ke rangkaian megatrust," ungkap Teguh Rahayu.
Belum diketahui secara pasti kapan gempa Bumi megathrust itu akan terjadi di Indonesia. Namun, sesuai perkiraan potensi gempa tersebut bisa mencapai magnitudo lebih dari 8.9 dengan ketinggian tsunami mencapai 34 meter.