Elon Musk Kena Fitnah gara-gara Bongkar Bisnis Keluarga Presiden AS Joe Biden di Ukraina

Elon Musk - miliarder pemilik Twitter, SpaceX, Tesla, dan Neuralink.
Sumber :
  • Find The Prophets

VIVA Tekno – Pemilik Twitter Elon Musk mengonfirmasi kalau dirinya tidak memiliki niat sama sekali untuk bunuh diri.

AS Berniat Kirim Senjata Nuklir ke Ukraina, Rusia: Tindakan Gila

Pernyataan tersebut dilontarkan sembari membeberkan detail bagaimana platform media sosial berlogo burung biru ini meredam penyebaran informasi laptop milik Robert Hunter Biden menjelang Pemilihan Umum Presiden Amerika Serikat (Pilpres AS) 2020.

Hunter merupakan seorang pengacara sekaligus putra kedua Presiden AS Joe Biden. "Jika saya bunuh diri itu tidak nyata," kata Elon Musk, seperti dikutip dari situs Russia Today, Senin, 5 Desember 2022.

Ancam Amerika dan Kroninya, Misteri Senjata Super Rusia Akhirnya Terbongkar

Judul yang mengacu pada 'File Twitter' merupakan nama yang diberikan pendiri SpaceX dan Tesla itu untuk komunikasi pribadi di antara mantan eksekutif platform selama Pilpres AS 2020.

Pasukan Rusia Timbun Lusinan Rudal Buat Bombardir Ukraina

Elon Musk.

Photo :
  • Tangkapan layar.

Orang terkaya di dunia itu telah memberi tahu ke para pengikutnya bahwa file atau dokumen yang menunjukkan penindasan Twitter akan terungkap, dan ratusan ribu orang bergabung untuk mendengar apa yang dikatakan Elon Musk tentang penanganan pendahulunya soal skandal yang terpampang di File Twitter.

Dengan bantuan jurnalis Matt Taibbi, ia menerbitkan dokumen internal yang merinci bagaimana para eksekutif Twitter berkolusi dengan lembaga pemerintah AS untuk membatalkan berita tentang laptop milik Robert Hunter Biden.

Laptop milik Hunter diketahui muncul di tempat perbaikan Delaware yang ‘penuh dengan email memberatkan’. Tiga minggu sebelum pencoblosan, Harian New York Post membeberkan dokumen yang diambil dari laptop putra kedua Joe Biden itu.

Salah satu isi dari File Twitter yang diambil dari laptop Robert Hunter Biden adalah email mengenai bisnis keluarga Joe Biden di Ukraina.

Twitter lalu menangguhkan akun New York Post pada saat itu dan melarang pengguna membagikan tautan soal bisnis keluarga Joe Biden di Ukraina, dengan alasan bahwa itu ‘melanggar kebijakan materi yang diretas’. Hal ini pun menumbulkan kontroversial. 

Siaran langsung Twitter Spaces yang digelar Elon Musk pekan lalu menjadi bahan candaan kedua kalinya yang dikaitkan sama kemungkinan kematiannya yang terlalu dini.

Pada Mei 2022, Musk pernah berkelakar ke para pengikutnya bahwa dirinya sangat senang mengetahui isi File Twitter, yang salah satu isinya membongkar bisnis keluarga Joe Biden di Ukraina, jika seandainya ia harus mati dalam keadaan misterius.

Isu miring tentang Elon Musk dan Twitter seperti belum pudar. Sebelumnya, mantan Kepala Kepercayaan dan Keamanan Twitter Yoel Roth membeberkan bahwa perusahaan media sosial itu lebih tidak aman di bawah pria kelahiran Afrika Selatan itu.

Dalam wawancara pertamanya usai mengundurkan diri, Roth mengklaim bahwa Twitter tidak lagi mempunyai cukup karyawan untuk soal keamanan pengguna.

Roth merupakan seorang veteran Twitter yang membantu mengarahkan platform dengan beberapa keputusan penting, termasuk menangguhkan akun mantan Presiden AS Donald Trump pada tahun lalu.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya