Mark Zuckerberg Putuskan Jadi Bestie Elon Musk
- Fox Business
VIVA Tekno – CEO Meta, Mark Zuckerberg memanggil Apple pada hari Rabu kemarin atas kendali perusahaan terhadap aplikasi ponsel. Ini terjadi di tengah perseteruan yang sedang berlangsung antara Apple dan CEO Twitter, Elon Musk.
Selama wawancara Zuckerberg menggemakan beberapa kritik Musk terhadap Apple, mengklaim kebijakan perusahaan seputar moderasi konten sering menargetkan pesaing yang menimbulkan konflik kepentingan.
"Menjadi suatu masalah bagi satu perusahaan yang ingin mengontrol pengalaman aplikasi di perangkat. Sebagian besar keuntungan dalam ekosistem seluler masuk ke Apple," katanya.
Zuckerberg, yang memiliki raksasa media sosial Facebook dan Instagram, mengatakan kepentingan pribadi Apple dalam hal moderasi tidak sama dengan regulator yang memperhatikan kepentingan orang.
Ketika ditanya tentang pemikirannya tentang Musk mengakuisisi Twitter, Zuckerberg hanya mengatakan bahwa akan 'menarik'untuk melihat bagaimana situasinya, mengutip dari situs Fox News, Minggu 4 Desember 2022.
Zuckerberg juga ditanya apakah dia akan mengembalikan mantan Presiden Donald Trump setelah Twitter mengembalikannya ke platform. CEO Meta kembali mengatakan bahwa keputusan akan diserahkan kepada Dewan Pengawas perusahaan.
Pada hari Senin, Musk kembali melontarkan kata-kata kasar Twitter terhadap Apple, mengklaim perusahaan itu mengancam untuk menghapus Twitter dari App store. Musk juga menegaskan bahwa perusahaan telah berhenti beriklan di Twitter karena mereka berusaha menyensor konten di platform tersebut.
"Apple berhenti beriklan di Twitter. Apakah mereka membenci kebebasan berbicara di Amerika?" tulisnya dalam satu tweet.
Namun, pertikaian antara kedua perusahaan tampaknya mereda pada hari Rabu ketika Musk bertemu dengan Tim Cook, CEO Apple, di kantor pusat Apple.
Musk menggambarkan pertemuan itu sebagai percakapan yang baik dan mengatakan Cook telah menjelaskan bahwa Apple tidak akan menghapus aplikasi Twitter dari ekosistem mereka.
Awal bulan ini, Musk mengakui bahwa Twitter menghadapi penurunan pendapatan besar-besaran karena kelompok aktivis menekan pengiklan. Sekitar 90 persen pendapatan Twitter dihasilkan dari pengiklan.
Baca berita sains, tekno dan digital lainnya di Google News.