NASA Kucurkan Rp879 Miliar Bikin Komplek Rumah di Bulan

Simulasi habitat di planet Mars
Sumber :
  • ICON

VIVA Tekno – Badan Penerbangan dan Antariksa (NASA) telah berinvestasi dalam mengembangkan teknologi untuk membangun landasan pendaratan, habitat, dan jalan di permukaan Bulan.

Intip First Look Film Pelangi Di Mars, Karya Anak Negeri

Teknologi baru diperlukan untuk memenuhi tantangan unik hidup dan bekerja di dunia lain, sehingga badan antariksa Amerika Serikat itu telah memberikan ICON kontrak senilai US$57,2 juta atau Rp879 miliar untuk melakukan hal tersebut.

"Untuk menjelajahi dunia lain, kita membutuhkan teknologi baru yang inovatif yang disesuaikan dengan lingkungan tersebut dan kebutuhan eksplorasi kita," kata Niki Werkheiser, Direktorat Misi Teknologi Luar Angkasa (STMD) NASA.

5 Siswa SMP asal Bogor Raih Juara Pertama Kompetisi AI Robotik Internasional di China

"Mendorong pengembangan ini ke depan dengan mitra komersial kami akan menciptakan kemampuan yang kami butuhkan untuk misi masa depan," tambahnya. 

Pada tahun 2018, ICON membangun rumah cetak 3D pertama di Amerika Serikat dan sejak itu mengirimkan seluruh komunitas rumah semacam itu di AS dan Meksiko, mengutip dari situs Metro, Sabtu 3 Desember 2022.

BVT Dorong Inklusi Lewat Komitmen Mempekerjakan Penyandang Disabilitas

Perusahaan meluncurkan Project Olympus pada tahun 2020 dengan tujuan bahwa teknologinya dapat membantu membangun infrastruktur penting seperti landasan pendaratan, jalan, dan habitat di Bulan dan Mars.

NASA kontrak ICON, bangun teknologi di Bulan

Photo :
  • ICON

ICON telah membangun habitat Mars yang disimulasikan seluas 1.700 kaki persegi, disebut Mars Dune Alpha yang akan digunakan NASA untuk melatih astronot untuk misi jangka panjang.

Pada akhirnya, NASA berharap dapat mendirikan pangkalan di satelit alami Bumi itu dan mengirim astronot ke Mars pada akhir 2030-an atau awal 2040-an. Baru-baru ini agensi juga mengatakan manusia akan bisa hidup dan bekerja di Bulan pada tahun 2030.

"Kami akan mengirimkan orang ke permukaan dan mereka akan tinggal di permukaan itu dan melakukan penelitian sains," kata Howard Hu, yang memimpin program pesawat ruang angkasa Orion untuk NASA. 

NASA berhasil meluncurkan roket Space Launch System atau SLS yang kuat, mengirim pesawat ruang angkasa Orion menuju Bulan.

Peluncuran, yang telah berulang kali ditunda ini menjadi awal misi Artemis NASA, merupakan langkah besar pertama untuk menempatkan manusia kembali ke Bulan setelah absen hampir 50 tahun.

Baca berita sains, tekno dan digital lainnya di Google News.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya