Menteri Kominfo: Efisiensi Tidak Sama dengan PHK

Menteri Kominfo Johnny G Plate.
Sumber :
  • Misrohatun Hasanah

VIVA Tekno – Beberapa waktu belakangan ini banyak startup lokal melakukan efisiensi dengan memotong jumlah karyawannya, sebut saja seperti GoTo Grup, Ruangguru dan yang terbaru, Ajaib.

Kencangkan Ikat Pinggang saat Ekonomi Lagi Sulit, Begini 10 Cara Mulai Frugal Living

"Setiap kali terjadi tantangan, yang dibicarakan adalah efisiensi. Efisiensi tidak sama dengan layoff. Tolong perhatikan karena tren layoff bisa meningkat," ujar Menteri Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Johnny G Plate di Jakarta, Kamis, 1 Desember 2022.

Menurutnya perusahaan rintisan harus cari solusi lain di dalam internal untuk melakukan efisiensi agar tidak terlalu mudah melakukan PHK. Itu memang dapat menyelesaikan satu persoalan, tapi bisa membuat persoalan baru yang lebih besar.

Endeavor Ungkap RI Berpotensi Jadi Pusat Inovasi Pasar Negara Berkembang

"Kita diskusikan apa yang harus kita lakukan di dalam dunia yang penuh tantangan ini, dapatkah startup teknologi tumbuh dengan modal usaha yang lebih resilien (tangguh) dengan situasi sekarang ini," lanjutnya.

Ilustrasi PHK.

Photo :
  • vstory
Menperin Akui Ada Tekanan di Industri Otomotif RI, Minta Jangan Ada PHK

Tantangan dunia saat ini menurutnya adalah stagflasi (stagnan dan inflasi). Startup sendiri dituntut harus tangguh dan bisa tumbuh di tengah situsasi yang luar biasa berat.

Induk Gojek dan Tokopedia, Grup GoTo pada 18 November melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap 12 persen dari total karyawan tetap atau mencapai 1.300 pekerja. Langkah-langkah ini dilakukan untuk mendorong percepatan kemandirian finansial.

Di hari yang sama dengan pengumuman GoTo, Ruangguru juga melakukan hal yang sama terhadap ratusan karyawannya. CEO Ruangguru, Belva Devara mengaku gagal memprediksi dan mengantisipasi situasi ekonomi yang berkembang cepat. 

Baru-baru ini perusahaan rintisan Ajaib melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap puluhan karyawan yang mempengaruhi 67 karyawan atau 8 persen dari total karyawan. Layanan finansial teknologi ini mengantisipasi dampak kondisi makro ekonomi yang tidak menentu.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya