Cahaya dari Lampu Jalanan dan Ponsel Bisa Tingkatkan Risiko Diabetes
- Istimewa
VIVA Digital – Cahaya buatan di malam hari rupanya bisa mengubah jam tubuh manusia sehingga mengganggu kemampuan tubuh untuk mengontrol kadar gula darah berdasarkan sebuah studi yang diterbitkan pada November 2022.
Dilansir dari The Telegraph, yang termasuk dari cahaya buatan adalah lampu jalanan, sinar dari layar ponsel, lampu mobil, serta lampu depan toko.
Penelitian ini didasarkan pada hampir 100.000 pria dan wanita di China yang terpapar cahaya buatan saat di luar sudah gelap.
Sebanyak 28 persen partisipan lebih mungkin mengembangkan kondisi metabolisme karena gangguan cahaya pada produksi melatonin tubuh — hormon yang membantu mengatur ritme sirkadian.
Hampir sepanjang hari terkena cahaya buatan juga meningkatkan risiko yang mengganggu produksi melatonin.
Paparan kronis terhadap cahaya buatan di luar ruangan rumah dikaitkan dengan peningkatan kadar glukosa, resistensi insulin, dan prevalensi diabetes.
Tak cuma itu, paparan cahaya buatan juga berhubungan dengan fungsi sel beta memburuk yang membuat mengontrol gula darah dengan melepaskan insulin — hormon yang disimpan di pankreas.
Penulis utama penelitian ini yaitu dr. Yu Xu dari Rumah Sakit Ruijin mengatakan, “meskipun lebih dari 80 persen populasi dunia terpapar polusi cahaya di malam hari, masalah ini masih mendapat perhatian terbatas dari para ilmuwan hingga beberapa tahun terakhir.”
Studi memperkirakan lebih dari sembilan juta kasus diabetes pada orang dewasa China dapat dikaitkan dengan masalah ini.
Sebanyak 98.658 peserta menjalani wawancara untuk mengumpulkan informasi demografis, medis, pendapatan rumah tangga, gaya hidup, pendidikan, dan riwayat keluarga.
Berat badan dan tinggi badan diukur untuk menghitung BMI — suatu ukuran yang digunakan untuk menentukan kategori berat badan seseorang dan sampel darah diambil untuk mendapatkan kadar glukosa puasa serta setelah makan.
Peserta diberi tingkat paparan cahaya luar ruangan buatan rata-rata menggunakan citra satelit. Mereka dibagi menjadi lima kelompok berdasarkan paparan tertinggi hingga terendah.
Hasilnya cukup mengejutkan. Untuk setiap 42 orang yang tinggal di kawasan dengan polusi cahaya paling banyak, setidaknya ada satu kasus diabetes yang baru.
“Paparan cahaya buatan di malam hari adalah faktor risiko lingkungan yang dialami masyarakat modern,” ujar dr. Xu.