Keamanan Twitter Diragukan

Logo Twitter.
Sumber :
  • Instagram/@abdd.eyez

VIVA Tekno – Mantan Kepala Kepercayaan dan Keamanan Twitter Yoel Roth membeberkan bahwa perusahaan media sosial itu lebih tidak aman di bawah pemilik baru Elon Musk.

Menperin Akui Ada Tekanan di Industri Otomotif RI, Minta Jangan Ada PHK

Dilansir dari Reuters, dalam wawancara pertamanya usai mengundurkan diri Roth mengklaim bahwa Twitter tidak lagi mempunyai cukup karyawan untuk soal keamanan pengguna.

Seperti yang diketahui, Musk melakukan PHK besar-besaran terhadap karyawan Twitter sejak ia resmi menjadi pemilik baru pada awal November ini.

15 Pinjaman Online Syariah Terbaik 2024, Aman dan Langsung Cair dalam Hitungan Jam

Elon Musk akuisisi Twitter.

Photo :
  • Tech Crunch

Roth merupakan seorang veteran Twitter yang membantu mengarahkan platform dengan beberapa keputusan penting, termasuk menangguhkan akun mantan Presiden AS Donald Trump pada tahun lalu.

Semua Provinsi di Papua jadi Perhatian Bawaslu Terkait Kerawanan di Pilkada Serentak

Di awal kekuasaan Musk, Roth sempat memposting cuitan yang berisi keamanan Twitter telah meningkat di bawah kepemilikan miliarder itu.

Namun ketika ditanya dalam konferensi Knight Foundation pada 29 November 2022, apakah dirinya masih merasa Twitter seperti itu, dengan tegas ia menjawab, “tidak.”

Roth menilai Twitter di bawah kendali Musk mulai menyimpang dari kebijakan yang tertulis dengan bos Tesla yang kerap membuat keputusan sepihak. Kendati begitu, ia memutuskan untuk mundur dari media sosial burung biru ini.

“Salah satu batasan saya adalah jika Twitter mulai diatur oleh dekrit diktator daripada kebijakan..saya tidak perlu lagi ikut andil, melakukan apa yang saya lakukan,” katanya.

Roth mengungkapkan perubahan langganan Twitter Blue, yang memungkinkan pengguna mendapatkan centang biru dengan membayarnya, tetap diluncurkan walaupun sebelumnya ada peringatan dan saran dari tim kepercayaan dan keamanan.

Perilisan fitur tersebut sempat membuat Twitter heboh dengan munculnya banyak ‘akun palsu’ yang mengaku sebagai publik figur ternama dan mengecoh pengguna lain.

Tapi Roth membela keputusan Twitter menangguhkan akun Trump karena risiko hasutan kekerasan lebih lanjut setelah kerusuhan di US Capitol pada 6 Januari 2021.

Secara mengejutkan, Musk memulihkan kembali akun Trump usai mayoritas tipis memilih langkah tersebut dalam jajak pendapat (polling) Twitter.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya