Orang Mesir Kuno Punya Cara Unik Menuju Alam Baka

Lidah emas yang ada di mumi.
Sumber :
  • Kementerian Pariwisata dan Purbakala Mesir

VIVA Digital – Para arkeolog telah menemukan beberapa mumi era Mesir Kuno yang memakai kepingan emas di tempat yang posisinya bertepatan dengan lidah mereka berada.

Santri IT asal Bogor Ajarkan Membuat Game kepada Pelajar di Mesir

Penemuan itu ada di pekuburan Quweisna (kadang-kadang dieja Quesna) di pusat Delta Nil. Ditemukan pada 1989, situs ini diperkirakan telah ditempati selama periode Ptolemeus dan Romawi, yang membentang dari sekitar 300 SM hingga 640 M.

Menurut situs Science Alert, Senin, 28 November 2022, mumi berlidah emas digali di perluasan kompleks arkeologi yang baru ditemukan, di mana banyak mayat lain dikebumikan pada tiga periode waktu yang berbeda di Mesir kuno.

Wujudkan Impian Sejak Belia, Oki Setiana Dewi Ungkap Alasannya Pindah ke Mesir

Beberapa kerangka yang digali tulangnya dilapisi emas, sementara yang lain hanya dikubur di dekat scarab berbentuk emas dan bunga teratai. Lidah emasnya agak membingungkan, meski sudah pernah ditemukan sebelumnya.

Pada awal tahun 2021, para peneliti yang menggali situs berusia 2.000 tahun di Mesir menemukan sebuah tengkorak dengan ornamen berbentuk lidah yang berkilau di bingkai mulutnya yang menganga.

Syafruddin Kambo Kunjungi Al Azhar Mesir, Bahas Kerja Sama Perdamaian Dunia

Kemudian, pada akhir tahun 2021, seorang pria, wanita, dan mumi anak ditemukan lagi dengan lidah emas, berusia lebih dari 2.500 tahun.

Mumi berlidah emas

Photo :
  • Kementerian Pariwisata dan Purbakala Mesir

Pada saat penemuan dilakukan, Kementerian Pariwisata dan Purbakala Mesir menduga emas tersebut telah lama ditempatkan di sana oleh para pembalsem untuk memastikan orang mati dapat mengarungi alam baka.

Saat ini, seseorang dengan 'lidah perak' adalah pembicara yang paling persuasif. Tetapi di Mesir kuno, para ahli berpendapat bahwa lidah emas diperlukan untuk mendapatkan sisi baik dari penguasa dan hakim dunia bawah, dewa maut Osiris.

Seperti Hades, Osiris juga hidup di antara orang mati dan dia menegakkan aturan ketat untuk tidak bisa berbicara. Faktanya, dunia bawah tanah di Mesir kuno terkadang dikenal sebagai 'Tanah Sunyi' dan Osiris sendiri disebut 'Penguasa Keheningan'.

Osiris tampaknya membenci kebisingan, itulah sebabnya selama pengaturan penguburan di Mesir kuno, dianggap bahwa keheningan ditegakkan. Hanya ketika mulut mumi dibuka sebagai persiapan untuk akhirat, barulah musik dimainkan atau terdengar.

Sepertinya pengenalan lidah emas memungkinkan mumi berbicara dengan Osiris tanpa menimbulkan suara. Tetapi jika demikian, yang menjadi pertanyaan para peneliti adalah mengapa hanya beberapa mumi yang dikubur dengan lidah emas.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya