AS Lagi-lagi Matiin Rezeki China

Presiden AS Joe Biden berkomunikasi jarak jauh dengan Presiden China Xi Jinping.
Sumber :
  • AP Photo/Susan Walsh

VIVA Tekno – Pemerintah Amerika Serikat (AS) kembali melarang penjualan peralatan telekomunikasi terbaru yang dibuat oleh dua raksasa teknologi China, Huawei Technologies Co., dan ZTE Corp., serta peralatan pengawasan video dari beberapa perusahaan lain, dengan alasan mengancam keamanan nasional.

Langkah terbaru yang diungkap oleh Komisi Komunikasi Federal (Federal Communications Commission / FCC) ini mencerminkan kekhawatiran Washington DC bahwa peralatan yang diproduksi oleh raksasa teknologi China berpotensi 'dapat digunakan untuk kegiatan spionase (mata-mata) dan sejenisnya'.

"Aturan baru telah diadopsi untuk melarang peralatan komunikasi (dari China) yang dianggap menimbulkan risiko terhadap ancaman keamanan nasional yang tidak dapat diterima untuk diotorisasi untuk diimpor atau dijual di Amerika Serikat (AS)," kata FCC, seperti dikutip dari situs Kyodo, Minggu, 27 November 2022.

Produk Huawei.

Photo :
  • Android Authority

Lebih lanjut, FCC juga telah melarang perusahaan menggunakan subsidi pemerintah untuk membeli peralatan dari raksasa teknologi China seperti Huawei dan ZTE. Namun, produk semacam ini terus diimpor di AS dan dijual kepada pembeli yang tidak menggunakan dana pemerintah federal.

Komisioner FCC Brendan Carr menyebutnya sebagai 'penutupan pengawas dari celah Huawei'. Hal ini mengingat kekhawatirannya tentang aturan sebelumnya yang memungkinkan 'operator menggunakan dana pribadi untuk membeli peralatan yang persis sama dan menempatkannya di titik yang sama persis di jaringan mereka'.

Sementara itu, aturan baru juga akan mempengaruhi perusahaan termasuk pembuat kamera keamanan Hangzhou Hikvision Digital Technology Co., Dahua Technology Co., dan produsen radio Hytera Communications Corp.

Brutal! Pengendara Mobil SUV Ini Tabrak Anak SD dan Orang Tua di China

Perusahaan teknologi China ZTE.

Photo :
  • South China Morning Post

Sebelumnya, Departemen Kehakiman AS telah mengumumkan dakwaan terhadap dua perwira intelijen China, menuduh mereka berusaha menghalangi penyelidikan Amerika Serikat (AS) terhadap raksasa telekomunikasi Huawei pada akhir Oktober 2022.

Wilayah Industri Ukraina Kena Serangan Rudal Rusia

Dalam dokumen tuntutan yang dipublikasikan pada hari Senin, terdakwa Guochum He dan Zheng Wang dituduh bekerja atas nama pemerintah China untuk mendapatkan informasi rahasia dan bukti persidangan terkait dengan penyelidikan Departemen Kehakiman terhadap Huawei.

Pejabat penegak hukum AS menolak menyebutkan nama perusahaan tersebut, namun kasus tersebut menyangkut Huawei, yang merupakan subjek dari penuntutan rahasia dagang yang sedang berlangsung.

Senat AS Gagal Stop Penjualan Senjata Perang ke Israel tapi Teguran Keras untuk Biden

AS dan China terlibat Perang Dingin Teknologi. Bahkan, negara-negara Eropa sampai ikut-ikutan Paman Sam 'menghukum' raksasa teknologi Tirai Bambu.

Ilustrasi bendera Indonesia.

Indonesia di Atas AS dan Rusia dalam Hal Ini

Indonesia berada di peringkat ketiga untuk adopsi kripto di dunia, naik empat tingkat dari tahun lalu yang berada di peringkat ketujuh. Melampaui AS dan Rusia.

img_title
VIVA.co.id
23 November 2024