Pupus Sudah Impian Elon Musk untuk Hidup di Mars
- Salon.com
VIVA Tekno – Orang terkaya di dunia dan CEO SpaceX Elon Musk telah lama bermimpi untuk membawa manusia ke Mars untuk menyelamatkan umat manusia, memperingatkan bahwa peradaban dapat runtuh.
Tetapi seorang ahli mengatakan bahwa hanya kemungkinan kecil impian miliarder itu bisa menjadi realitas. Populasi dunia mencapai delapan miliar minggu lalu, dan angka tersebut diperkirakan akan terus melonjak menjadi 9,7 miliar pada tahun 2050 dan menjadi 10,4 miliar pada akhir abad ke-21.Â
Namun terlepas dari ini, Musk telah berulang kali berargumen bahwa mungkin 'tidak ada cukup orang' bagi manusia untuk tetap bertahan hidup di planet ini.Â
"Saya pikir salah satu risiko terbesar bagi peradaban adalah angka kelahiran yang rendah dan angka kelahiran yang menurun dengan cepat," ujar Musk saat berada di Dewan CEO tahunan Wall Street Journal
Menurutnya begitu banyak orang, termasuk orang pintar, berpikir bahwa ada terlalu banyak orang di dunia dan berpikir bahwa populasi tumbuh di luar kendali. Tapi yang ada justru sebaliknya. Jika orang tidak memiliki anak lagi, peradaban akan runtuh.
Musk pernah menulis di Twitter bahwa Mars sangat membutuhkan manusia, mengingat populasi saat ini nol, "Manusia adalah penjaga kehidupan lain di Bumi. Mari kita bawa kehidupan ke Mars!" ujarnya.
Stephen Cave, Direktur Leverhulme Center for the Future of Intelligence menjelaskan bahwa kecil kemungkinan rencana Musk akan berhasil.
Tapi dia setuju bahwa pada titik tertentu peradaban memang bisa runtuh, meski sudah jelas bahwa populasinya terus bertambah.Â
"Yang menarik tentang kelebihan populasi adalah bahwa hal itu hanya membutuhkan peningkatan yang cukup kecil dalam harapan hidup agar efeknya menjadi sangat dramatis dan berpotensi bencana karena itu adalah tentang jumlah generasi hidup pada satu waktu," jelasnya.Â
Model kehidupan dasar kita sebagai manusia adalah bahwa kita mengharapkan kira-kira tiga generasi manusia -anak-anak, orang tua, dan kakek-nenek- hidup pada satu waktu.Â
Tapi jika kita memperpanjang rentang hidup hingga 20 tahun atau lebih, maka harus ada generasi ekstra dan generasi ketiga agar lebih banyak orang di planet ini.Â
Dia melanjutkan bahwa tanggapan orang-orang terhadap hal ini berbeda-beda. Beberapa orang akan membuat poin yang memang benar bahwa daya dukung Bumi terkait dengan teknologi kita.
"100 tahun yang lalu, kita tidak dapat mendukung orang sebanyak yang kita lakukan, tetapi karena revolusi pertanian dan industri, kita dapat mendukung orang sebanyak ini," imbuhnya.