Elon Musk Kumpulin Seluruh Karyawan Twitter di Malam Hari
- Tangkapan Layar Twitter Elon Musk
VIVA Tekno – Setelah Twitter menutup semua kantornya hingga hari Senin, Elon Musk tiba-tiba memanggil staf engineer yang tersisa untuk berkumpul di kantor pusat Twitter di San Fransisco, Amerika Serikat (AS). Pertemuan itu ternyata baru selesai tengah malam, ada apa dengan Elon Musk?
Pada Kamis lalu, setelah ratusan karyawannya mengundurkan diri berjamaah, Twitter mengumumkan akan menutup kantornya dan mematikan akses badge secara sementara.
Tidak lama kemudian, Musk mengirimkan email ke seluruh karyawan dan meminta insinyur yang merancang perangkat lunak untuk berkumpul di kantor pusat Twitter pada Jumat siang, 18 November 2022.
Ia meminta karyawan Twitter yang dipanggil untuk berkumpul di lantai 10, yang menjadi tempat kerja Musk sejak ia mengambil alih Twitter pada 27 Oktober lalu.
Engineer yang dipanggil juga diminta untuk mengirimkan 'ringkasan bullet point' berisi baris kode yang mereka tulis dalam enam bulan terakhir, dengan hingga 10 screenshot dari baris kode yang paling menonjol.
Setelah panggilan pertama untuk engineer Twitter agar datang ke kantor, Musk juga mengirimkan email lanjutan yang mengajak karyawan lainnya untuk terbang ke San Fransisco agar bisa hadir secara langsung di kantor pusat.
Dalam salah satu emailnya, orang kaya di dunia itu mengatakan ia akan bekerja hingga larut malam di kantor pusat Twitter pada hari Jumat dan Sabtu pagi.
Pada Sabtu dini hari, sekitar pukul 1.30 waktu Amerika Serikat bagian barat, Musk mengunggah cuitan di Twitter yang mengatakan ia baru saja meninggalkan kantor Twitter setelah menyelesaikan tinjauan kode bersama para insinyur, seperti dikutip dari Business Insider.
Dalam cuitan itu Musk juga mengunggah fotonya bersama sekumpulan engineer Twitter, serta papan tulis yang berisi hasil diskusi soal aplikasi dan web Twitter. Tidak diketahui apa maksud dari coret-coretan tersebut, tapi di bagian tengahnya tertulis 'Timeline Mixer' yang dibagi menjadi 'People Discovery Service', 'Ad Mixer', dan 'Onboarding Service'.
Perintah Musk untuk mengumpulkan engineer di kantor pusat Twitter disebarkan setiap hari setelah mereferensikan diri secara massal yang menolak ultimatumnya. Musk meminta karyawan Twitter yang tersisa untuk memilih antara mengikuti kerja yang lebih hardcore atau resign.
The New York Times dan Fortune melaporkan sekitar 1.200 karyawan Twitter mengundurkan diri setelah ultimatum Musk. Beberapa divisi di Twitter bahkan tidak memiliki staf sama sekali.