Sisi Lain Pengelolaan Sampah, Punya 'Bank' Sendiri

Ilustrasi sampah.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Hari Fauzan

VIVA Digital – Pemerintah Indonesia memiliki target mengurangi sampah plastik masuk ke laut hingga 70 persen pada 2025. Dari pelaksanaan target sejak 2018 hingga 2021, tercatat baru tercapai pengurangan sebanyak 28,5 persen.

Inilah 5 Lokasi di Rumah Anda yang Mengundang Lalat Bertelur!

Berdasarkan riset Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), kini Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), menyatakan sebelumnya sampah plastik yang bocor ke laut berkisar 0,27 hingga 0-59 juta ton per tahun hingga 2018.

Informasi saja, Indonesia merupakan peringkat kelima penyumbang terbesar di dunia dari data Meijer di tahun lalu. Sebelumnya, Indonesia sempat di peringkat kedua penyumbang sampah plastik di dunia dari data Jenna Jambeck pada 2015.

Petugas Kebersihan Kirim Satu Truk Sampah ke Rumah Warga, Ternyata Ini Alasannya!

Salah satu cara untuk mengurangi peredarannya melalui program pengelolaan sampah terintegrasi.

Menteri Lingkungan Hidup: Setop TPA Pakai Sistem Open Dumping

Ilustrasi sampah

Photo :
  • VIVA/M Ali Wafa

"Jika sampah dikelola dengan baik (melalui pengelolaan sampah terintegrasi) maka akan memberikan banyak manfaat. Baik dari sisi kebersihan, kesehatan, maupun secara ekonomi bagi masyarakat," kata Direktur Utama Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero) Mohammad Abdul Ghani, dalam keterangan resminya, Minggu, 20 November 2022.

Bicara manfaat secara ekonomi, pemerintah terus berupaya menerapkan konsep ekonomi sirkular pada sektor pengelolaan persampahan.

Konsep ini adalah suatu sistem ramah lingkungan yang bertujuan memaksimalkan penggunaan material secara sirkular untuk meminimalisasi produksi limbah.

Caranya, memulihkan dan menggunakan kembali produk dan bahan sebanyak mungkin secara sistemik dan berulang-ulang. Nah, pendekatan ini menggunakan metode sharing, leasing, reusing, repairing, refurbishing, dan recycling dalam pengelolaan sampah.

Konsep tersebut berbeda dengan pendekatan ekonomi tradisional yang menggunakan metode take-make-dispose (ambil-pakai-buang).

Dengan begitu, ekonomi sirkular disebut menjadi langkah yang tepat karena akan mengubah tumpukan sampah menjadi sesuatu yang bernilai ekonomi melalui daur ulang.

Hal ini pula dilakukan Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero) dalam upaya mendukung pengembangan destinasi pariwisata super prioritas (DPSP) nasional, Danau Toba di Sumatera Utara.

Kontribusi tersebut diberikan melalui program pengelolaan sampah terintegrasi yang dilaksanakan sejak awal Oktober 2022. Dalam pelaksanaannya, program pengelolaan sampah terintegrasi ini juga menggandeng Bank Sampah Induk Indah Asri dan Serasi Toba.

Adapun, kegiatan yang dilakukan memberi bantuan penyediaan tempat pengolahan sampah, penyediaan tong sampah terpilah, pembuatan aplikasi inovasi pengelolaan sampah, sosialisasi pengolahan sampah, pendampingan kegiatan dan integrasi pengelolaan sampah, serta ketahanan pangan.

"Program ini diharapkan bisa membantu untuk meniadakan kendala yang selama ini dialami oleh para pengelolaan sampah di wilayah Danau Toba, serta dapat menciptakan suatu nilai tambah lainnya," ungkap Abdul Ghani.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya