Jumlah Sperma Secara Global Mengkhawatirkan

Sperma.
Sumber :
  • Times of India

VIVA Tekno – Sebuah studi yang diterbitkan dalam jurnal Human Reproduction Update mengumpulkan data lebih dari 57.000 pria dari 223 studi di 53 negara, menjadikannya meta-analisis terbesar yang pernah dilakukan pada topik tersebut.

Tertarik Lakukan Inseminasi? Perhatikan Hal Ini

"Jumlah sperma rata-rata di seluruh dunia ditemukan turun pada tingkat yang dipercepat setelah berkurang setengahnya selama 40 tahun terakhir," menurut sebuah studi baru yang dipimpin oleh ahli epidemiologi Israel, Hagai Levine.

Jumlah sperma tidak hanya merupakan indikator kesuburan tetapi juga kesehatan pria secara umum. Jumlah yang rendah dapat mengindikasikan peningkatan risiko penyakit kronis, kanker testis, dan penurunan umur, kata para peneliti.

Teknologi Baru di Mandaya Royal Hospital, Mengurangi Beban Pasien Kanker

"Secara keseluruhan, kami melihat penurunan jumlah sperma yang signifikan di seluruh dunia lebih dari 50 persen dalam 46 tahun terakhir, penurunan yang semakin cepat dalam beberapa tahun terakhir," kata Levine.

Sperma.

Photo :
  • Times of India
Labu Siam dapat Mencegah Penyakit Kanker? Ini Dia Makanan Sehat yang Bisa Jadi Pertahanan Tubuh!

Melansir dari situs Sputnik News, Jumat, 18 November 2022, meski menurun, konsentrasi sperma rata-rata saat ini adalah 49 juta, masih dalam kisaran yang dianggap 'normal' oleh Organisasi Kesehatan Dunia, antara 15 hingga 200 juta sperma per mililiter.

Meskipun demikian, penelitian ini menemukan bahwa itu menurun pada tingkat sekitar 1,1 persen per tahun.

Levine menyarankan bahan kimia pengganggu endokrin atau faktor lingkungan lainnya mungkin berperan dalam penurunan ini, bekerja pada janin di dalam rahim.

"Selain itu, pilihan gaya hidup dan bahan kimia di lingkungan berdampak buruk pada perkembangan janin ini," tambah Levine.

Peneliti juga menyerukan langkah global untuk menghentikan penurunan tersebut, "Kami mendesak tindakan global untuk mempromosikan lingkungan yang lebih sehat untuk semua spesies dan mengurangi paparan dan perilaku yang mengancam kesehatan reproduksi kita," kata mereka.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya