Gerak Cepat Bangun Energi baru Terbarukan

Ilustrasi energi baru terbarukan.
Sumber :
  • Inhabitat

VIVA Tekno – Pemerintah berkomitmen dalam mempercepat transisi energi. Selain mematok target bauran energi dari energi baru terbarukan (EBT) sebesar 23 persen pada 2025, Presiden Joko Widodo juga menegaskan komitmen Indonesia dalam pemenuhan net zero emission (NZE) pada 2060.

Prabowo Bertemu PM Inggris Keir Starmer, Sepakat Pererat Kerja Sama Transisi Energi

Proyek Pembangkit Listrik Tenaga Air atau PLTA Kayan Cascade di Kabupaten Bulungan, Kalimantan Utara akan menjadi salah satu bakal sumber energi baru terbarukan (EBT) karena masuk sebagai proyek strategis nasional sesuai Paris Agreement dan CPOP26 terkait ekonomi hijau.

PLTA Kayan Cascade memiliki kapasitas 9.000 megawatt (MW) dengan nilai investasi total US$17,8 miliar (Rp277 triliun).

Menko Airlangga Hadiri Peluncuran Global Clean Power Alliance: Potensi Baru Dukungan Transisi Energi Bagi Indonesia

Nantinya, listrik yang dihasilkan pembangkit listrik tenaga air ini akan menyuplai kawasan industri hijau yang dikembangkan PT Indonesia Strategis Industri (ISI) dan kebutuhan listrik di Pulau Kalimantan pada umumnya.

Proyek PLTA Kayan Cascade sudah berjalan sejak 2011. Konstruksi bendungan pertama akan dimulai pada awal 2023 dan diperkirakan selesai pada 2027.

Prabowo Ungkap Isi Pertemuan dengan Presiden Prancis Macron

Dengan terbangunnya pembangkit tersebut maka daya tarik kawasan industri hijau akan semakin kuat bagi seluruh kalangan industri yang peduli pada pengurangan emisi karbon.

Untuk itu, pemerintah mendorong PT Kayan Hydro Energy bekerja sama dengan Sumitomo Corporation, segera melaksanakan groundbreaking pada Desember 2022.

Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko mengungkap bahwa proyek PLTA Kayan Cascade merupakan era baru dari proses produksi energi di Tanah Air. "Ini adalah sejarah dan jawaban masa depan," ujarnya, Selasa, 15 November 2022.

Moeldoko menilai PLTA Kayan Cascade menjadi salah satu bagian penting dari pemerintahan Presiden Jokowi. Sebab, fasilitas infrastruktur ini adalah proyek investasi terbesar di hampir 10 tahun belakangan.

"Seperti keinginan Presiden. Tidak hanya berhenti di sini. Pembangunan PLTA Kayan Cascade adalah peristiwa sejarah apalagi dalam konteks lebih besar memaknai tema Konferensi Tingkat Tinggi atau KTT G20 mengenai transisi energi. Ini akan menjadi legacy dari pemerintahan Pak Jokowi," jelas dia.

Turut hadir pula Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo, Direktur Utama Sumitomo Corporation Masayuki Hyodo, Duta Besar Jepang untuk Indonesia Kenji Kanasugi, Kepala Perwakilan Sumitomo di Indonesia Eko Hadipermana, serta Direktur Utama PT Kayan Hydro Energy Andrew Suryali.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya