Ngeri Banget, Puing-puing Bekas Ledakan Challenger NASA Ditemukan

Ilustrasi peluncuran roket.
Sumber :
  • NASA

VIVA Tekno – Seorang kru dokumenter yang mencari puing-puing pesawat era Perang Dunia II baru-baru ini menemukan artefak sejarah dengan variasi yang lebih modern.

Pembunuh Planet Akan Menyapa Bumi

Setelah meninjau rekaman itu, Badan Penerbangan dan Antariksa (NASA) telah mengkonfirmasi bahwa puing-puing bawah laut yang difilmkan di lepas pantai Florida berasal dari penerbangan terakhir pesawat ulang-alik Challenger yang membawa malapetaka, di mana tujuh orang tewas.

Penyelam yang mengerjakan film dokumenter itu memperhatikan sebuah benda besar buatan manusia yang sebagian tertutup pasir di dasar laut.

Akan Ada Bintang Baru di Orbit Bumi

Itu memiliki konstruksi modern, termasuk ubin persegi delapan inci yang biasa digunakan dalam sistem perlindungan termal pesawat ulang-alik. Itu memberi tahu anggota kru bahwa puing-puing itu mungkin terkait dengan NASA, dan mereka menghubungi agensi yang kemudian melihat rekaman itu dan mengkonfirmasi asalnya.

NASA mengatakan sedang mempertimbangkan tindakan tambahan apa yang harus diambil terkait puing-puing tersebut, menurut laman Engadget, Sabtu, 12 November 2022.

Adih Nemu Granat Nanas lalu Diotak-atik, Meledak hingga Buat Dirinya dan 3 Warga Luka

Penerbangan Challenger yang tragis lepas landas pada 28 Januari 1986, pecah hanya 73 detik dalam perjalanannya. Enam anggota awak dan guru sekolah Christa McAuliffe tewas dalam ledakan.

McAuliffe dipilih dari lebih 11.000 pelamar untuk posisi Guru NASA di Luar Angkasa. Peluncuran itu disiarkan langsung di televisi nasional dan menjadi tragedi yang begitu terkenal sehingga banyak orang ingat persis di mana mereka berada ketika itu terjadi.

Kapsul Boeing di ISS.

Photo :
  • European Space Agency

Selain McAuliffe, misi tersebut merenggut nyawa komandan Francis R. “Dick” Scobee, pilot Michael J. Smith, spesialis Ronald E. McNair, Ellison S. Onizuka, dan Judith A. Resnik serta spesialis muatan Gregory B. Jarvis.

Investigasi ledakan mengungkapkan bahwa segel cincin-O di sambungan segmen pendorong roket padat telah menegang akibat suhu dingin yang tidak terduga pada malam sebelumnya.

Meskipun ada kekhawatiran dari para insinyur pabrikan mengenai cincin-O Morton Thiokol, manajemen perusahaan mengajukan rekomendasi untuk peluncuran

Tragedi itu akhirnya menghentikan program pesawat ulang-alik selama 32 bulan dan mengarah pada pembentukan Kantor Keamanan, Keandalan, dan Jaminan Kualitas badan tersebut.

Administrator NASA Bill Nelson mengatakan dalam sebuah pernyataan, meskipun sudah hampir 37 tahun sejak tujuh penjelajah pemberani kehilangan nyawa mereka di kapal Challenger, tragedi ini akan selamanya terpatri dalam memori.

"Bagi jutaan orang di seluruh dunia, termasuk saya, 28 Januari 1986, masih terasa seperti kemarin. Penemuan ini memberi kita kesempatan untuk berhenti sejenak, untuk mengangkat warisan tujuh perintis yang hilang, dan untuk merenungkan bagaimana tragedi ini mengubah kita. Di NASA, nilai inti keselamatan adalah prioritas utama kami, terutama karena misi kami menjelajahi lebih banyak kosmos daripada sebelumnya," katanya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya