Hybrid Blockchain, Teknologi Perantara 3 Sektor dalam Satu Platform

Platform DBFI.
Sumber :
  • Dok. Istimewa

VIVA Tekno – Trustlane, projek kripto asal Indonesia, berencana menerbitkan Token Kripto DBFI jenis ERC20 berbasis Blockchain Ethereum.

5 Siswa SMP asal Bogor Raih Juara Pertama Kompetisi AI Robotik Internasional di China

Token DBFI ERC20 diterbitkan sebagai komitmen untuk mengembangkan ekosistem Trustlane, sebuah teknologi berbasis hybrid Blockchain yang akan bertindak sebagai perantara antara sektor keuangan, bisnis, dan investasi dalam satu platform terintergrasi.

Platform DBFI adalah solusi untuk aset digital yang dikelola dengan standard perbankan dengan manajemen aset berpusat.

BVT Dorong Inklusi Lewat Komitmen Mempekerjakan Penyandang Disabilitas

Trustlane mengintegrasikan teknologi hybrid Blockchain bagi sektor bisnis, keuangan, dan investasi yang fungsinya mempercepat proses transaksi serta konfirmasi identitas yang efektif dalam mengatur jembatan antara ekonomi fiat dan kripto serta CBDC (central bank digital coin).

"Tujuan platform DBFI membangun ekosistem untuk meningkatkan efisiensi waktu, efisiensi  biaya, dan fleksibilitas kripto yang dikembangkan oleh Trustlane LLC, anak perusahaan PT IDFC Internasional," kata Direktur PT IDFC International Agus Salim, Jumat, 11 November 2022.

Wow! Ini Dia 10 Inovasi Gila-Gilaan yang Akan Mendominasi 2025

Aset kripto.

Photo :
  • Global Compilance News

Menurutnya, platform DBFI berbeda dengan sistem keuangan DEFI yang menjalankan transaksi tanpa adanya otoritas pusat. Sebab, platform DBFI menggunakan sentralisasi  untuk mengizinkan transaksi disentralisasi dijalankan.

Trustlane menitikberatkan konsep tokenomic yang ideal seiring dengan perkembangan teknologi dan permintaan pasar. PT IDFC Internasional juga akan mendaftarkan aset kripto yang diterbitkan ke Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi, Kementerian Perdagangan atau Bappebti Kemendag.

Agus menilai, platform DBFI mengatur data dan aset digital dalam ekosistem hybrid Blockchain sebelum transaksi diteruskan ke Blockchain publik. Dengan demikian, aset digital layak kepatuhan, terdata, dan terperinci.

Pengembangan ekosistem tahap awal menyasar sektor business to business (B2B) yang mana proses transaksi bisnis dapat dikonfirmasi dengan cepat, transparansi dan terproteksi.

Rencana Pengembangan Trustlane termasuk kontrak pintar yang dapat diprogram oleh pihak ketiga, kontrak pintar terbuka (OSM) dapat diprogram dan digunakan sebagai identitas dalam transaksi keuangan, investasi ,konfirmasi, secure messaging antarkorporasi dan lembaga keuangan.

Bukan itu saja. OSM juga dapat digunakan sebagai identitas koresponden lembaga keuangan nonperbankan. Adapun, beberapa rencana dari pengambangan ekosistem Trustlane termasuk penerbitan Stablecoin yang dipatok satu banding satu dengan mata uang fiat seperti Euro dan Dollar AS sebagai opsi pengembangan platform DBFI.

"Stablecoin dapat diposisikan sebagai transaction intermediary di dalam ekosistem yang terintegrasi," jelas Agus.

Stablecoin yang diterbitkan oleh Trustlane tidak terpengaruh terhadap volatilitas pasar kripto karena disandarkan kepada tunai yang tersimpan di bank kustodian dan diaudit secara berkala.

Kemudian, Trustlane tidak menggunakan rumus algoritma atau aset komoditas sebagai jaminan penerbitan stablecoin. Dalam waktu dekat, Trustlane akan menerbitkan USDV, stablecoin yang dipatok dengan mata uang Dollar AS setelah penawaran token platform DBFI.

Meski begitu, penawaran Token DBFI hingga saat ini belum dibuka ke tahap initial coin offering atau ICO. Namun, Trustlane sudah membuka daftar untuk whitelist bagi yang berminat untuk berpartisipasi di penawaran awal atau pra-ICO.

Sebanyak 30 juta DBFI token dialokasikan dalam tiga tahap Pra-ICO. Adapun, model token kripto DBFI adalah static supply – dynamic price, dengan total supply 99,999,999 juta token dengan maksimal kapitalisasi pasar mencapai US$800 juta atau Rp12,3 triliun.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya