Absen Masturbasi, Bermanfaat atau Malah Sia-sia?

Ilustrasi masturbasi.
Sumber :
  • IStock.com

VIVA Digital – Nofap merupakan kelompok pendukung bagi orang-orang yang telah memilih untuk berhenti melakukan masturbasi. Mereka cenderung mengambil tantangan tidak melakukan masturbasi selama jangka waktu tertentu, kemudian melaporkan kembali ke kelompok.

Cowok Ngaku Pusing Kalo Gak Masturbasi, Dokter Boyke: Udah Kebanyakan Pornografi

Satu kisah sukses dari grup tersebut telah diposting bulan lalu. Redditor Vyxize menulis bahwa dia absen masturbasi selama 90 hari saat memposting tulisan tersebut.

"Hari ini menandai hari ke 90. Saya tidak tahu bahwa saya sudah 3 bulan karena saya tidak sering memeriksa beruntun, mungkin setiap 1-2 minggu sekali yang menurut saya adalah kunci pantangan saya," tulisnya.

Bukan Nasi, Ini 4 Kebiasaan Sehari-hari yang Diam-Diam Bikin Perut Buncit

Mereka mengklaim merasakan sejumlah manfaat kesehatan. Selama 90 hari dia mengalami lebih banyak energi di mana otaknya berhenti melakukan hal-hal normal secara seksual dan 'kabut otak' pada dasarnya hilang. 

"Saya merasa lebih mudah untuk bersosialisasi, dan memulai percakapan. Saya juga mengalami peningkatan energi yang besar di gym, dan telah melihat kemajuan luar biasa selama 3 bulan ini," ujarnya.

10 Cara Efektif Mengatasi Batuk Terus Menerus di Malam Hari, Tidur Lebih Nyaman

Orang-orang di komunitas nofap cenderung mengutip manfaat seperti peningkatan testosteron dan energi dari kegiatan masturbasi. Namun klaim tersebut masih lemah bahkan ada yang bertentangan dengan studi lain.

Ilustrasi pasangan.

Photo :
  • Freepik/teksomolika

Satu klaim yang menjadi menarik yakni jika berhenti masturbasi, itu akan meningkatkan kadar testosteron. Ide ini didasarkan pada penelitian kecil (dan ditarik kembali) yang menemukan kadar testosteron pada pria meningkat setelah tujuh hari tidak berhubungan seks atau masturbasi. 

Sebuah studi selanjutnya menemukan bahwa testosteron meningkat dengan masturbasi, sedangkan studi lain tidak menemukan perbedaan nyata, menurut situs IFL Science, Kamis, 10 November 2022.

Beberapa orang mengklaim bahwa tidak melakukan masturbasi dan aktivitas seksual menghasilkan tingkat energi yang lebih tinggi. 

Namun, sebuah penelitian yang menilai dampak masturbasi dan seks pada malam sebelum tes atletik menemukan bahwa tidak ada 'perbedaan yang signifikan secara statistik dalam kinerja latihan fisik' antara mereka yang melakukan masturbasi, berhubungan seks, atau tidak melakukan keduanya.

Sebenarnya ada banyak manfaat yang lebih nyata. Satu studi menemukan bahwa klimaks 21 kali dalam sebulan atau lebih dapat mengurangi kemungkinan terkena kanker prostat hingga sepertiga. Studi lain menemukan bahwa masturbasi dan seks meningkatkan serotonin.

"Terlibat dalam aktivitas seksual yang aman dan memuaskan (baik sendiri atau dengan pasangan) bersama dengan strategi kebersihan tidur lainnya sebelum mencoba tidur, dapat menawarkan perilaku yang sehat untuk meningkatkan kualitas tidur mereka selanjutnya," tulis peneliti dalam penemuannya.

Ilustrasi kelamin pria.

Ngeri, Setelah Masturbasi Pria ini Malah Alami Robekan Aorta Parah Nyaris Meninggal

Berdasarkan laporan medis, pria tersebut mengalami pusing, sensasi kesemutan pada kedua tangan, dan rahang menegang, setelah melakukan masturbasi.

img_title
VIVA.co.id
19 November 2024