Fantastis, Kemendag Sebut Sektor Uang Digital Tumbuh 8 Kali di 2030
- Investopedia
VIVA Digital – Hari Uang Nasional yang diperingati setiap 30 Oktober menjadi penanda kedaulatan mata uang Indonesia sebagai alat tukar resmi sekaligus identitas negara. Seiring waktu, bentuk uang juga turut bertransformasi dan saat ini uang digital telah menjadi tren.
Kementerian Perdagangan mengatakan bahwa sektor keuangan digital akan tumbuh delapan kali lipat di 2030, dari sekitar Rp600 triliun menjadi Rp4.500 triliun.
Minat masyarakat yang tinggi ini dilatarbelakangi layanan digital yang dirasa bisa membuat aktivitas sehari-hari jadi lebih mudah dan praktis.
Berdasarkan data Bank Indonesia (BI), tahun lalu volume transaksi belanja menggunakan uang elektronik mencapai 5,45 miliar kali transaksi dengan nilai total Rp305 triliun.
Adapun volume transaksi belanja sepanjang periode Januari-Juli 2022 telah mencapai 3,87 miliar kali transaksi. Porsinya mencapai 70,92 persen dari total transaksi tahun lalu.
Sementara nilai transaksi pada Januari-Juli 2022 sebesar Rp222,9 triliun atau 72,98 persen dari total nilai transaksi tahun lalu.
ShopeePay sebagai layanan pembayaran digital yang berkomitmen mendorong akses digitalisasi finansial bagi pelaku bisnis dan konsumen di seluruh Indonesia, berharap dapat mendukung upaya pemerintah dalam mengakselerasi ekosistem pembayaran yang inklusif dan berkelanjutan di Indonesia.
"Transformasi uang dari tunai ke digital tentunya diharapkan dapat membawa kemudahan dan keuntungan bagi masyarakat, yang tadinya memiliki keterbatasan akses terhadap layanan keuangan, kini jadi bisa bertransaksi di mana pun dan kapan pun," kata Head of Business and Partnerships ShopeePay, Eka Nilam Dari di Jakarta, Rabu, 9 November 2022z
Hingga saat ini ShopeePay m telah digunakan lebih dari 500 kota dan kabupaten. Perusahaan juga mendorong akses keuangan digital di berbagai daerah, di mana Sidoarjo, Palembang, Sleman, Karawang, dan Bantul menjadi wilayah non-metropolitan dengan pengguna terbanyak.
Layanan ini juga dimanfaatkan pengguna untuk memenuhi berbagai kebutuhan harian dengan lebih efisien, mulai dari kebutuhan dan perlengkapan rumah tangga, makanan dan minuman, investasi, hingga hobi.
Berdasarkan data internal, pengguna paling banyak memanfaatkan layanan ShopeePay untuk berbelanja di e-commerce Shopee, membeli produk digital seperti pulsa dan bayar tagihan, transfer saldo ke sesama pengguna dan rekening bank hingga melakukan pembayaran di gerai offline.
ShopeePay juga membantu pelaku usaha, terutama UMKM untuk masuk ke dalam ekosistem digital. Penetrasi ini diharapkan dapat membentuk ekosistem digital yang semakin mumpuni, baik dari segi pembeli maupun penjual.
Perusahaan juga melakukan berbagai program dan kegiatan yang berfokus pada pemanfaatan teknologi bagi UMKM. Saat ini hampir 90 persen dari total gerai yang bermitra dengan ShopeePay merupakan gerai bisnis UMKM.
Selain menyediakan kemudahan pembayaran bagi pelanggan, layanan pembayaran digital ShopeePay juga dapat memperluas jangkauan dan visibilitas usaha, serta membantu pelaku usaha untuk memantau pencatatan atau laporan transaksi dengan lebih mudah dan real-time.
“ShopeePay berharap seluruh fitur, program, dan layanan yang kami hadirkan dapat semakin bermanfaat bagi pengguna dan juga pelaku usaha di seluruh Indonesia. Dengan begitu, kita bisa sama-sama mewujudkan ekosistem keuangan yang lebih inklusif dan merata," imbuhnya.