Gara-gara Pajak, Taipan Terkaya Ini Ajak Warga Jangan Pilih Partai Demokrat

Ilustrasi pajak.
Sumber :
  • Pixabay

VIVA Digital – Kepala Eksekutif Twitter Elon Musk mengajak warga Amerika Serikat (AS) untuk memilih Partai Republik dalam pemilu sela yang berlangsung pada Selasa, 8 November waktu setempat. Inilah pertama kalinya seorang petinggi media sosial besar secara eksplisit memihak.

AHY Sebut Demokrat Belum Putuskan Langkah untuk Pilkada Jakarta karena Alasan Ini

"Kekuasaan (yang) seimbang membatasi ekses terburuk dari kedua belah pihak. Oleh karena itu, saya merekomendasikan untuk memilih Kongres (dari Partai) Republik, mengingat kepresidenan (saat ini) adalah (Partai) Demokrat," kata Elon Musk, dikutip dari akun Twitternya, @elonmusk, Rabu, 9 November 2022.

Harga Emas Hari Ini 3 Juli 2024: Produk Global Bervariasi, Antam Melorot

Elon Musk.

Photo :
  • WIRED

Namun demikian, pemilik SpaceX dan Tesla itu mengimbau kepada seluruh pengikutnya di Twitter untuk memilih Partai Demokrat kembali di pemilu masa mendatang. "Jadi, secara historis saya adalah seorang independen yang telah memilih Demokrat," jelasnya, seperti dilansir dari situs Deutsche Welle.

Saham Asia Kinclong saat Investor Tunggu Rilis Laporan Bisnis di Kawasan

Elon Musk, taipan terkaya di dunia, resmi membeli Twitter pada bulan lalu seharga US$44 miliar (Rp689 triliun) dan telah melakukan tindakan drastis, termasuk memecat jajaran direksi dan setengah karyawan di media sosial berlogo burung biru itu.

Saat ini, ia menjabat sebagai satu-satunya petinggi Twitter dan mendaulat dirinya sebagai 'Chief Twit'. Partai Republik dalam jajak pendapat memang diunggulkan untuk memenangkan mayoritas kursi di Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) maupun Senat dalam pemilu sela.

Kedua kamar parlemen itu kini dikuasai oleh Partai Demokrat pimpinan Presiden Joe Biden. Hasil pemilu sela akan berdampak besar pada dua tahun ke depan kepresidenan Joe Biden, dan mempengaruhi kebijakan politik AS dalam segala hal, mulai dari anggaran pemerintah hingga dukungan militer untuk Ukraina.

Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden.

Photo :
  • AP Photo/Matt Slocum

Partai Demokrat telah mencoba untuk memfokuskan kampanye pada soal mendasar tentang nilai-nilai politik bangsa.

Elon Musk telah kritis terhadap pemerintahan Presiden Joe Biden dan Partai Demokrat atas proposal mereka untuk mengenakan pajak kepada para miliarder dan memberikan lebih banyak insentif pajak untuk kendaraan listrik di perusahaan yang memiliki serikat pekerja.

Tesla tidak memiliki serikat pekerja di pabriknya di AS. Jika menang, Partai Republik dapat menggunakan mayoritas di salah satu kamar parlemen untuk menghentikan agenda Joe Biden dan meluncurkan penyelidikan yang berpotensi merusak secara politis pemerintahan yang didukung Partai Demokrat.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya