Lagi, Roket China Akan Jatuh Tak Terkendali ke Bumi
- Spacenews
VIVA Tekno - Sebuah roket China seberat 21 ton akan melakukan pendaratan darurat ke Bumi. Para ahli mencoba untuk menentukan jalur mana yang akan diambilnya ketika memasuki kembali atmosfer planet.
Pendorong roket Long March 5B, yang berukuran sama dengan bangunan 10 lantai, pertama kali diluncurkan pada 31 Oktober dalam misi untuk membawa modular ketiga dan terakhir ke Stasiun Luar Angkasa Tiangong China.
Sekarang, roket diatur untuk masuk kembali tanpa kendali pada hari Sabtu. Sementara itu para ahli masih tidak dapat menentukan di mana tepatnya benda itu akan mendarat karena China tidak membagikan perincian tersebut.
Meskipun risiko bahayanya kecil, Administrator Badan Penerbangan dan Antariksa (NASA), Bill Nelson mengatakan pada bulan Juli bahwa memberikan informasi semacam ini sangat penting untuk memastikan keselamatan orang-orang di Bumi
Tetapi karena China tidak melakukan apa yang dikenal sebagai de-orbit terkontrol dari tahap inti roket, itu berarti sebuah roket China akan kembali jatuh ke Bumi.
Ini bukan pertama kalinya para ahli dibiarkan menggaruk-garuk kepala soal di mana roket China akan mendarat setelah misi luar angkasa. Biasanya, tahap inti roket serupa yang mencapai orbit menyalakan mesin mereka kembali setelah melepaskan muatannya.
Ini berarti roket bisa diarahkan ke daerah-daerah yang tidak berpenduduk, biasanya di tengah lautan ketika mereka jatuh kembali ke Bumi dari orbit. Namun sejauh ini, tidak ada peluncuran dengan Long March 5B yang memiliki kendali.
Kembali pada bulan Juli, booster Long March lainnya juga dikirim jatuh ke Bumi tanpa China membagikan informasi apa pun tentang lintasan yang akan diambil roket saat turun.
Para ahli telah memperingatkan bahwa saat ini masih terlalu banyak ketidakpastian dalam data dan model untuk membuat prediksi yang akurat ke mana roket akan jatuh saat kembali ke Bumi.
Menurut laman Express, Jumat, 4 November 2022, tahap inti dari roket Long March 5B memiliki massa lebih dari 20 metrik ton, yang berarti potongan besar logam kemungkinan akan meledak ke permukaan bumi ketika kembali.
Sementara itu media pemerintah China telah membantah bahwa roket itu akan kembali ke Bumi, mengklaim bahwa tahap inti akan benar-benar terbakar di atmosfer Bumi saat masuk kembali.