Twitter Resmi Jadi Milik Elon Musk, Donald Trump Akan Balik Lagi?
- NPR
VIVA Tekno – Mantan Presiden Amerika Serikat yang penuh kontroversi, Donald Trump sempat diblokir dan akunnya dihapus oleh Twitter karena sering melanggar peraturan platform tersebut.
Namun sekarang, Twitter telah diakusisi oleh pemilik Tesla, Elon Musk dan dikabarkan, akun Donald Trump yang telah di banned, akan dikembalikan.Â
Melansir Daily Mail UK, Elon Musk secara resmi mengambil alih Twitter, dengan penuh kemenangan memposting 'burung telah dibebaskan' dan segera memecat beberapa eksekutif tinggi.
Langkah selanjutnya adalah memulihkan pengguna yang telah diberikan larangan seumur hidup atau banned dari Twitter, termasuk mantan presiden AS Donald Trump.
Hal ini pernah ia katakan secara blak-blakan pada Maret silam. Ia mengatakan akan membatalkan larangan permanen mantan Presiden Donald Trump dari Twitter jika kesepakatannya untuk membeli Twitter berhasil.
"Melarang Trump (di Twitter) adalah keputusan yang buruk secara moral, jelas, dan sangat bodoh," kata miliarder itu pada konferensi Financial Times pada Mei 2022 lalu.
Twitter menggebrak Trump setelah para pendukungnya menyerbu US Capitol pada 6 Januari 2021 silam. Jejaring sosial itu mengatakan Trump telah melanggar aturannya untuk tidak menghasut dengan kekerasan dan memutuskan untuk "mematikan" akunnya karena risiko hasutan kekerasan lebih lanjut." Twitter adalah platform besar pertama yang melarang presiden saat itu, sebuah langkah cepat yang diikuti oleh Facebook dan YouTube.
"Saya pikir itu tidak benar untuk melarang Donald Trump," kata Musk. "Saya pikir itu adalah kesalahan karena mengasingkan sebagian besar negara dan pada akhirnya mengakibatkan Donald Trump tidak memiliki suara," tambahnya, menunjukkan bahwa mantan presiden tersebut mengatakan dia akan mulai memposting di media sosialnya sendiri, yang bernama Truth Social.Â
"Saya akan membatalkan sanksi permanennya. Memblokir Trump dari Twitter tidak mengakhiri suara Trump, itu justru akan memperkuatnya di antara kaum kanan dan inilah kenapa itu salah secara moral dan benar-benar bodoh."
Namun, Trump mengatakan dia tidak akan kembali ke Twitter bahkan jika larangan itu dicabut. Banyak yang berpendapat bahwa Trump mungkin bisa berubah pikiran, jika Musk lah yang mengakusisi Twitter.Â
CEO Twitter Parag Agrawal, CFO Twitter Ned Segal dan pengacara top untuk perusahaan, Vijaya Gadde, "dimusnahkan" hanya beberapa jam setelah Musk menyelesaikan akuisisi sebesar $44 miliar atau atau sekitar Rp683,4 triliun pada Kamis, 27 Oktober 2022.