Pesawat China Mengorbit Lebih Tinggi, Alasannya Masih Misterius

Peluncuran Roket Milik China pada Agustus 2022.
Sumber :
  • Gizmodo.com

VIVA Tekno – Pesawat China yang diluncurkan dari Gurun Gobi beberapa waktu lalu kembali menarik perhatian, pesawat ini telah menembakkan pendorongnya untuk naik ke orbit yang lebih tinggi dan lebih melingkar dan sejauh ini, alasan dari keputusan tersebut masih belum sepenuhnya jelas.

Kemlu Pastikan Tak Ada WNI dalam Pesawat Azerbaijan Airlines yang Jatuh di Kazakhstan

Pesawat ruang angkasa kembali pakai yang lepas landas dengan roket pembawa Long March 2F dari Pusat Peluncuran Satelit Jiuquan pada 4 Agustus itu merupakan upaya kedua China untuk meluncurkan pesawat ruang angkasa, kendaraan eksperimental terbang pada ketinggian yang lebih tinggi dan untuk jangka waktu yang lebih lama daripada pendahulunya.

Tak lama setelah diluncurkan, pesawat ruang angkasa itu menetap di orbit sekitar 215 mil kali 369 mil (346 kilometer kali 593 kilometer) dengan kemiringan 50 derajat di atas khatulistiwa.

Pesawat Azerbaijan Airlines yang Jatuh Diduga Tabrak Burung, 29 Penumpang Dikabarkan Selamat

Tetapi para ahli yang memantau orbitnya mencatat perubahan yang terjadi pada hari Minggu, 23 Oktober, dengan pesawat ruang angkasa menaikkan orbitnya menjadi hampir melingkar 371 kali 378 mil (597 kali 608 kilometer).

China telah berbagi sedikit informasi mengenai pesawat luar angkasanya, dengan pemerintah China menyatakan bahwa ia akan tetap berada di orbit untuk “periode waktu” yang tidak jelas, mengutip dari situs Gizmodo, Rabu, 26 Oktober 2022.

Detik-detik Jatuhnya Pesawat Azerbaijan Airliness, Sempat Oleng hingga Meledak di Daratan

Adapun, pesawat luar angkasa eksperimental pertama China diluncurkan pada September 2020 dan tinggal di orbit selama sekitar dua hari sebelum mendarat kembali di Bumi. Itu juga terbang sekitar 206 mil kali 216 mil dengan kemiringan yang sama (331 km kali 347 km).

Nampaknya, peluncuran dan pengujian pesawat ruang angkasa kedua China tampaknya lebih ambisius, dengan kendaraan kedua tetap tinggi selama hampir tiga bulan dan meningkatkan orbit operasionalnya.

Proyek pesawat luar angkasa berada di bawah Akademi Teknologi Kendaraan Peluncuran China ini merupakan produsen kendaraan milik negara yang membuat kendaraan peluncuran ruang angkasa sipil dan militer.

Demikian pula yang terjadi di Amerika Serikat, Angkatan Luar Angkasa mereka memiliki pesawat luar angkasanya sendiri, Boeing X-37. Pesawat ruang angkasa Angkatan Luar Angkasa diluncurkan pada Mei 2020 untuk penerbangan uji keenamnya dan telah terbang tanpa henti sejak saat itu.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya