China Diklaim Berhasil Ungkap Fakta Baru Sejarah Gunung Berapi di Bulan

Hasil foto bulan yang diambil Andrew McCarthy dan Connor Matherne.
Sumber :
  • NPC

VIVA Tekno – Sampel dari bulan yang berhasil dibawa kembali oleh China ke bumi diprediksi berhasil mengungkapkan fakta baru dari sejarah gunung berapi di bulan.

Keseriusan Motor Listrik China Jadi Sorotan AISI

Sampel bulan yang dikembalikan oleh misi Chang’e 5 pada akhir 2020 lalu mengonfirmasi analisis penginderaan jauh bahwa batuan di daerah tersebut relatif muda, hanya berusia 2 miliar tahun, seperti dilansir dari situs Space, Senin, 24 Oktober 2022.

Berbeda dengan sampel yang dibawa oleh misi Apollo dan Luna yang lebih tua dari 3 miliar tahun silam.

Merek Motor Asal Tiongkok akan Bangun Pabrik di Indonesia

Para ilmuwan sebelumnya telah berspekulasi bahwa keduanya relatif mengandung banyak air ataupun radio aktif, elemen penghasil panas di interior bulan mungkin telah mendorong vulkanisme pada tahap akhir kehidupan bulan di beberapa daerah, tetapi data Chang'e-5 baru yang diterbitkan di Nature tampaknya telah mengesampingkan hipotesis ini.

Penelitian yang dipimpin oleh Chen Yi dari Institute of Geology and Geophysics of the Chinese Academy of Sciences (IGGCAS) menemukan, menemukan bahwa titik leleh yang lebih rendah untuk bagian-bagian dari mantel bulan dapat disebabkan oleh adanya komponen yang mudah melebur dan mudah meleleh, yang menyebabkan vulkanisme bulan muda.

China Buru-buru Evakuasi 200 Warganya dari Lebanon

"Pencairan mantel bulan baru-baru ini dapat dicapai dengan menaikkan suhu atau menurunkan titik leleh. Untuk lebih memahami masalah ini, kita harus memperkirakan suhu dan tekanan di mana vulkanisme muda diciptakan," kata Chen dalam pernyataannya.

Para peneliti melakukan serangkaian kristalisasi fraksional dan simulasi pencairan mantel bulan untuk membandingkan 27 sampel klastik basal Chang'e 5 dengan basal Apollo. Mereka menemukan bahwa magma muda yang dikumpulkan oleh Chang'e 5 memiliki kandungan kalsium oksida dan titanium dioksida yang lebih tinggi daripada magma Apollo yang lebih tua. Adapun, ini merupakan kumulasi laut magma bulan tahap akhir yang kaya kalsium-titanium lebih mudah meleleh daripada akumulasi awal.

"Ini adalah hasil yang menarik, menunjukkan kontribusi signifikan dari lautan magma bulan tahap akhir terakumulasi ke formasi vulkanik Chang'e 5," ujar peneliti utama studi, Dr. Su Bin.

Lebih dalam, penelitian ini berhasil mengungkapkan bukti untuk mekanisme pertama yang layak untuk menjelaskan vulkanisme muda di Bulan yang kompatibel dengan sampel Chang'e 5 yang baru dikembalikan dan dapat membantu memahami evolusi termal dan magmatik Bulan.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya